Update: KRI Nanggala 402 Akhirnya Ditemukan? Satu Titik Magnet Terdeteksi di Perairan Utara Bali

23 April 2021, 12:42 WIB
Update: KRI Nanggala 402 Akhirnya Ditemukan? Satu Titik Magnet Terdeteksi di Perairan Utara Bali /Antara Foto/Suryanto

GALAMEDIA - Pencarian terhadap keberadaan kapal selam KRI Nanggala 402 sampai saat ini masih terus dilakukan.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Achmad Riad mengungkap ada temuan terkait titik magnet. Apakah KRI Nanggala 402 akhirnya ditemukan?

Riad menyatakan, KRI Rimau telah mendeteksi satu titik magnet cukup kuat di wilayah pencarian, yaitu di perairan utara Pulau Bali.

Saat ini, pihaknya akan mengejar dan menindaklanjuti temuan tersebut.

Baca Juga: Kerabat Kasepuhan Cirebon Apresiasi Alun - Aun Kejaksan Cirebon, Masyarakat Diajak Menjaga Sebagian dari Iman

"Ada satu titik magnet yang cukup kuat, mudah-mudahan itu tidak berubah dan akan dikejar. Mudah-mudahan itu menjadi titik terang," terangnya.

Ia menyampaikan hal itu saat jumpa pers di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Badung, Bali, terkait perkembangan pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang kontak sejak Rabu 21 April 2021 di perairan utara Bali.

Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono sebelumnya pada Kamis 22 April 2021 sempat menyebut KRI Rimau menemukan titik-titik magnet berkekuatan cukup tinggi pada kedalaman kurang lebih 50-100 meter dalam kondisi melayang.

"Temuan dari KRI Rimau itu, rencananya akan turut ditindaklanjuti oleh KRI Rigel, yang kemungkinan akan tiba di lokasi pencarian pada Jumat siang atau sore," kata Riad saat jumpa pers, Jumat, 23 April 2021.

Baca Juga: Selain Paula Verhoeven, Ini 9 Artis yang Hamil dan Berpuasa di Bulan Ramadhan 2021

Ia lanjut menerangkan sejauh ini wilayah pencarian KRI Nanggala-402 masih terkonsentrasi di perairan utara Bali.

"Wilayahnya masih 65 mil dari perairan utara Bali," kata kapuspen TNI saat jumpa pers.

Proses pencarian, yang telah berlangsung sejak beberapa hari lalu, telah mendapatkan beberapa petunjuk, di antaranya tumpahan bahan bakar minyak, yang diduga berasal dari KRI Nanggala 402.

Dilansir Antara, Riad mengatakan pihaknya akan berusaha memaksimalkan pencarian, terutama pada hari ini, menggunakan seluruh kapal milik TNI yang memiliki kemampuan deteksi bawah laut menggunakan sonar.

Pasalnya, kemampuan oksigen di KRI Nanggala 402 diperkirakan hanya akan tersedia sampai 72 jam atau kurang lebih tiga hari dalam keadaan mati total (blackout). Kapal itu telah hilang kontak pada pukul 03.00 WITA, sehingga oksigen kemungkinan tersedia sampai pukul 03.00 WITA, Sabtu.

Baca Juga: Arya Saloka Buka Suara Terkait Doa yang Didapat Putri Anne dari Penggemar Ikatan Cinta: Urusannya sama Saya

Setidaknya ada 21 kapal milik TNI yang telah dikerahkan untuk mencari KRI Nanggala 402, termasuk di antara kapal selam KRI Alugoro.

Terkait itu, Riad mengatakan TNI juga menerima bantuan empat kapal dari kepolisian, serta beberapa kapal dan peralatan dari negara-negara sahabat, di antaranya Malaysia, Singapura, India, dan Australia.

"Semua bantuan akan kita terima. Prosesnya akan dipercepat karena waktu yang kita kejar," kata Riad. Ia menambahkan proses penerimaan bantuan itu akan dikoordinasikan oleh asisten intelijen panglima TNI dan asisten intelijen kepala staf Angkatan Laut.

Baca Juga: Natalie Holscher Umumkan Kehamilan, Netizen: Allah Gak Izinin Bunda Bercerai Sama Akang Gendang

KRI Nanggala-402 melakukan penyelaman sekitar pukul 03.00 WITA, Rabu, untuk melakukan latihan peluncuran torpedo nomor 8.

Komunikasi terakhir dengan KRI Nanggala 402 berlangsung pada pukul 04.25 WITA, yaitu saat komandan gugus tugas latihan akan memberi otorisasi penembakan torpedo.***

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler