Keluarga Tak Terima, Rumah Sakit Sibuk Pasien Meninggal Usai Dioperasi Satpam

9 Juni 2021, 11:00 WIB
Ilustrasi Rumah Sakit. //PIXABAY

GALAMEDIA - Tindakan operasi tak selalu berujung sukacita, sebagian bahkan harus bersiap menghadapi kemungkinan terburuk dengan menandatangani surat kematian. Risiko ini pula yang dihadapi keluarga Shameema Begum.

Namun saat Shameema akhirnya tak terselamatkan, pihak keluarga yang remuk redam oleh kepergiannya dibuat muntab bukan buatan saat tahu jika yang mengoperasi ternyata bukan dokter, melainkan petugas sekuriti. What?!

Baca Juga: Hoaks Kesehatan di Pandemi Covid-19 Berseliweran, Akademisi Harus Aktif Suarakan Pesan Kesehatan

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Rabu (9 Mei 2021) insiden yang membuat merinding itu menimpa pasien Mayo Hospital, Lahore, Pakistan, beberapa waktu lalu.

Keluarga membawa Shameema yang berusia 80 tahun ke rumah sakit setelah luka di punggungnya tak kunjung sembuh.

Tiba di pusat layanan kesehatan umum itu, keluarga  yang kesulitan mendapat penanganan langsung mendapati Muhammad Waheed Butt yang mengaku dokter dan dapat melakukan tindakan segera.

Baca Juga: Momo Geisha Berulang Tahun ke-35, Intip Yuk Dekorasi Perayaannya

Butt yang telah didakwa dan kini berada dalam tahanan polisi bahkan menerima pembayaran dari keluarga sebelum tindakan  di ruang operasi.

Operasi saat itu dilakukan dengan bantuan teknisi medis yang memenuhi syarat. Tapi tak ada yang menyadari jika pasien saat itu ditangani dokter gadungan.

"Kita tidak bisa mengawasi apa yang dilakukan setiap dokter dan apa yang dilakukan setiap orang setiap saat. Ini rumah sakit besar," jelas seorang pejabat rumah sakit, yang tidak mau disebutkan namanya saat skandal terungkap.

Baca Juga: Hati-hati! ‘Begal Payudara’ Kembali Beraksi di Depok, Incar Wanita yang Pulang Kerja

Polisi menyebut  aksi satpam yang menjadi dokter dadakan itu bukan kali pertama. Pihak rumah sakit bahkan mengklaim Butt sudah dipecat dua tahun lalu karena mencoba memeras uang dari pasien.

Rumah sakit umum Pakistan di mana orang diharuskan membayar sejumlah uang untuk pengobatan di muka, disebut media lokal kerap kali tidak efisien dan kacau.

Selain membayar biaya operasi pada Butt, keluarga Shameema juga mendapat dua kali kunjungan dokter palsu ke rumah sebagai penanganan lanjutan usai operasi. Luka akibat operasi Shameema rupanya tak kunjung sembuh.

Baca Juga: Ridwan Kamil Jawab Isu Pilpres 2024: Saya Tahu Diri, Banyak Kekurangan

Tapi hasilnya kondisi Shameema kian memburuk dalam dua minggu. Selain nyeri,  pendarahan memaksa keluarga kembali melarikannya ke rumah sakit. Saat itulah mereka baru tahu Butt ternyata satpam yang telah dipecat.

Tak terima, keluarga Shameema yang jasadnya langsung diautopsi untuk memastikan penyebab kematian langsung mendatangi aparat berwajib.

"Dokter gadungan itu telah didakwa dan berada dalam tahanan polisi," kata juru bicara kepolisian Lahore, Ali Safdar kepada AFP.

Baca Juga: Ini Waktu Sholat Dhuha, Simak Niat Bacaan hingga Keutamaan Sholat Sunnah yang Dianjurkan oleh Rasulullah

“Sebelumnya Butt juga menyamar sebagai dokter dan melakukan kunjungan rumah ke pasien yang lain,” tambahnya yang kian membuat berang pihak keluarga.

Sebelumnya bulan Mei lalu seorang pria juga ditangkap karena menyamar sebagai dokter di Rumah Sakit Umum Lahore dan memeras uang dari pasien di bangsal bedah.

Sedangkan kasus lainnya tahun 2016 mengungkap kasus  seorang wanita yang menyamar sebagai ahli bedah saraf melakukan operasi selama delapan bulan bersama dokter di RS  Layanan Lahore, fasilitas kesehatan terbesar kedua di Pakistan.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail

Tags

Terkini

Terpopuler