Hacker China Bongkar Sistem Badan Intelijen Negara dan Sejumlah Kementerian, Polri Belum Bisa Berbuat Banyak

13 September 2021, 19:29 WIB
ilustrasi hacker /shutterstock.com

 

GALAMEDIA - Hacker China dikabarkan membobol sistem Badan Intelijen Negara (BIN) dan sejumlah kementerian RI.

Peneliti keamanan internet The Record, Insikt Group, mengungkapkan upaya peretasan menyasar 10 kementerian dan lembaga pemerintah Indonesia, termasuk BIN.

Terkait hal itu, Mabes Polri bakal berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo).

"Ya dikoordinasikan ke kementerian tersebut," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, Senin, 13 September 2021.

Ia mengaku belum dapat menuturkan lebih lanjut mengenai langkah-langkah kepolisian terkait isu peretasan tersebut. Pihaknya masih melakukan komunikasi dengan sejumlah lembaga terkait.

Baca Juga: PT Sentul City Sebut Rocky Gerung Kerjasama dengan Orang yang Salah, Haris Azhar: Diduga Ada Potensi Korupsi

Polri pun belum membuka penyelidikan untuk melakukan upaya lebih lanjut dalam hal penegakan hukum dalam menyikapi permasalahan tersebut.

"Dikoordinasikan," katanya.

Sebelumnya upaya peretasan itu disebut ditemukan kali pertama pada April 2021 oleh peneliti Inskit.

Saat itu mereka tengah mendeteksi server pengendali dan control malware PlugX yang dioperasikan Mustang Panda.

Dalam temuannya, server tersebut ternyata berkomunikasi dengan beberapa host dalam jaringan pemerintah Indonesia.

Mereka kemudian mengklaim bahwa telah memberi tahu temuan itu kepada pemerintah Indonesia pada Juni dan Juli 2021, namun tak direspons.

Baca Juga: Pembentang Poster Ditangkap Lagi, Komnas HAM Minta Jokowi, Mahfud MD dan Polri Hentikan Pembungkaman Kritik

Peneliti Inskit juga belum mengetahui secara jelas mengenai metode ataupun target dari peretasan tersebut.

Namun, peretasan tersebut diduga dikaitkan dengan upaya spionase Tiongkok dalam menghadapi situasi yang menghangat di Laut China Selatan.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler