Ingin Buka? Pemkot Bandung Mensyaratkan Karyawan Sektor Wisata Harus Tervaksin

28 September 2021, 10:47 WIB
SALAH seorang karyawan sektor pariwisata sedang mendapat vaksinasi Covid-19 pada pelaksanaan "Vaksinasi Pariwisata Bangkit"di Amazing Art & Games", Senin 27 September 2021. /hj. Ati Suprihatin/

 

GALAMEDIA - Berhasil menurunkan status kewaspadaan Covid-19 ke zona kuning, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sedang melakukan upaya relaksasi di sejumlah sektor. Diantaranya relaksasi di sektor pariwisata seperti tempat wisata, hotel, cafe, dan restoran.

Pemkot mensyaratkan karyawan sektor pariwisata harus sudah tervaksin Covid-19. Tempat wisata juga wajib memasang barcode "Peduli Lindungi".

Demikian disampaikan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana saat memantau pelaksanaan "Vaksinasi Pariwisata Bangkit" di Amazing Art & Games", Senin 27 September 2021. Vaksinasi Covid-19 diberikan kepada pegiat wisata serta warga sekitar lokasi dan remaja usia 12-17 tahun.

Yana mengatakan, kedua syarat tersebut sekaligus untuk melindungi pengunjung. Ia mencontohkan, cafe yang memiliki 20 karyawan, semua karyawannya harus sudah mendapat vaksin Covid-19. Apabila ada 4 karyawan yang belum divaksin, maka cafe boleh buka dengan 16 karyawan, sedangkan karyawan yang belum mendapat vaksin tidak boleh masuk kerja.

Baca Juga: Lesti Kejora dan Rizky Billar Bakal Dilaporkan ke Polisi Imbas Dianggap Lakukan Kebohongan Publik

Apabila pengelola memaksakan karyawan yang belum tervaksin tetap masuk kerja, maka usahanya bisa ditutup.

Begitu juga dengan barcode "Peduli Lindungi", pengelola harus memasang di pintu masuk lokasi. Pengelola terlebih dahulu mengajukan kepada asosiasi sebelumnya.

"Kita tidak pernah tahu, orang yang datang dari mana dan zona apa. Jadi satu-satunya kita memproteksi diri kita sendiri dengan vaksin dan Peduli Lindungi," ujar Yana.

Penyelenggaraan "Vaksinasi Pariwisata Bangkit" yang merupakan kerja sama Pemkot Bandung dengan Polda Jabar, merupakan salah satu upaya akselerasi vaksinasi Covid-19 kepada pelaku sektor pariwisata.

Baca Juga: Netizen Terbelah, Dianggap Hina Wanita Emojipedia Loloskan Emot Pria Hamil demi Bumil Trans

"Vaksinasi Pariwisata Bangkit" menargetkan 2.000 orang tervaksin dalam dua hari pelaksanaaan. Menurut Koordinator Tim Vaksinator Polda Jabar, AKBP Ani Rasiani, apabila sasarannya masih banyak, maka waktu pelaksanannya akan ditambah sampai tiga atau empat hari.

Sebelumnya Polda Jawa Barat berkerja sama dengan Pemkot Bandung, menyelenggarakan vaksinasi di pondok pesantren, sekolah, serta di kewilayahan yang pelaksanannya dilakukan oleh Polrestabes Bandung.

"Untuk masyarakat yang sudah divaksin oleh Polda Jabar sudah hampir 100 persen (target) untuk dosis satu, kemudian dosis dua 81 persen," ucap Ani.

Polda Jabar mendapat tugas memvaksin 600.000 orang dari target vaksinasi Kota Bandung sekitar 2 juta penduduk. "Kita kerjakan dari 2 juta penduduk (target vaksinasi). Kita membantu 600.000, TNI juga 600.000. Kalau misalnya Polda Jabar dosis satu sudah beres, tinggal sisanya yang mana perlu kita bantu," tambahnya.

Baca Juga: Banyak Anak Ditinggal Mati Orangtuanya Akibat Covid-19, Wagub Jabar Usulkan Hari Anak Yatim Nasional ke Pusat

Sementara itu, perwakilan panitia "Vaksinasi Pariwisata Bangkit", Masprie Sejati yang juga bagian dari pegiat pariwisata berharap, vaksinasi dapat membantu sektor pariwisata bangkit kembali.

Saat pandemi Covid-19, sektor pariwisata mengalami keterpurukan. Setelah target vaksinasi tercapai, diharapkan sektor pariwisata kembali dibuka kembali.

"Setelah vaksinasi ini dilakukan, kalau sudah layak untuk dibuka, mohon dibuka. Kasihan karena teman-teman kita dari pelaku pariwisata sangat terdampak. Mudah-mudahan dengan selesainya vaksinasi ini bisa memberikan dampak yang positif," harapnya.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler