Banyak Pahlawan Lain yang Belum Diakui, Fadli Zon: Jangan Seolah Republik Ini Didirikan oleh Soekarno Saja

1 Oktober 2021, 15:56 WIB
Anggota DPR RI Fadli Zon. //dpr.go.id/DPR /

GALAMEDIA - Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon belum lama ini mengungkapkan terkait tokoh pendiri Republik Indonesia.

Dilansir Galamedia dari akun Twitter pribadinya @fadlizon, politisi Partai Gerindra tersebut mengatakan bahwa Indonesia tidak hanya didirikan oleh satu orang saja, yakni Presiden Soekarno.

Melainkan terdapat banyak orang yang turut memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia tercinta ini.

Lebih jauh, Fadli Zon mengungkapkan bahwa Soekarno bersama Mohammad Hatta adalah sang proklamator kemerdekaan Indonesia.

Poltisi Partai Gerindra tersebut lantas menyebut bahwa Soekarno dan Hatta merupakan 'Dwitunggal'.

Baca Juga: Usai Ancam Tembak Petugas PKH, Mensos Risma Salurkan Bansos BPNT di Gorontalo dengan Uang Tunai

"Soekarno dan Hatta adalah Proklamator, 'DWITUNGGAL'," ujarnya dilansir Galamedia dari akun Twitter @fadlizon pada Jumat, 1 Oktober 2021.

"Jangan seolah Republik ini didirikan oleh Soekarno Saja," sambungnya.

Dalam unggahan yang sama, Fadli Zon juga menunjukkan bahwa pada 2017 ia turut membangun patung para pendiri Republik Indonesia.

Adapun patung tersebut merupakan sosok pendiri bangsa mulai dari Soekarno, Hatta, Syahrir hingga Tan Malaka.

Meski begitu, politisi Partai Gerindra tersebut mengatakan bahwa masih banyak tokoh atau pahlawan yang terlibat mendirikan Republik ini yang bahkan belum diakui.

"Ini saya bangun Patung Pendiri Republik tahun 2017: Soekarno-Hatta-Syahrir-Tan Malaka," jelasnya.

"Masih banyak para pejuang lain yang belum diakui apalagi dihargai," sambungnya.

Diketahui sebelumnya, Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo menyinggung soal keberadaan patung Soekarno atau Soekarno-Hatta yang ada di mana-mana.

Baca Juga: Soal Patung Pahlawan, Fadli Zon: Pendiri Negeri Ini Tak Hanya Soekarno

Namun, berbeda halnya dengan Presiden ke-2 Soeharto yang menurutnya banyak jasanya juga bagi Indonesia.

Menurutnya, hanya patung kecil Soeharto di museum saja hilang. Sehingga ia menilai hal itu merupakan fenomena yang miris.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler