Bak 'Tradisi', Gatot Nurmantyo Selalu Hidupkan Isu PKI di Bulan September, Tsamara Amany: Apa Gak Bosan?

3 Oktober 2021, 11:21 WIB
Tsamara Amany sindir Gatot Nurmantyo soal isu PKI susupi TNI. /Dok. PSI

GALAMEDIA - Politisi PSI Tsamara Amany belum lama ini turut menanggapi pernyataan eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

Dalam pernyataannya, Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa ada indikasi tubuh TNI disusupi paham komunisme dan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Lebih jauh dalam pernyataanya, Gatot Nurmantyo menyebut sampai saat ini masih ada paham komunis dan PKI meski selalu dibantah oleh berbagai pihak.

Baca Juga: MEMALUKAN! Dua Kota Indonesia Ini Masuk dalam Daftar Kota Paling Berbahaya di Asia Tenggara, Kota Mana Saja?

Adapun, eks Panglima TNI Jenderal (Purn) tersebut membeberkan bukti nyata PKI ada di tubuh TNI adalah hilangnya patung tokoh nasional di Museum Dharma Bhakti atau dikenal juga sebagai Museum Kostrad.

Menanggapi hal tersebut, politisi PSI Tsamara Amany menilai bahwa seperti 'tradisi' isu PKI muncul di bulan September. Tak hanya itu, Tsamara Amany juga nampak heran kenapa isu PKI selalu diungkit-ungkit di bulan September.

"Ada isu yang munculnya selalu bulan September tiap tahun," tuturnya dilansir Galamedia dari akun Twitter @TsamaraDKI pada Minggu, 3 Oktober 2021.

Baca Juga: Ahli Tarot Ungkap Alasan Amanda Manopo Jaga Jarak dari Arya Saloka: Sang Aktris Harus Jaga Sikap

Politisi PSI tersebut lantas nampak 'menyindir' terkait pernyataan Gatot Nurmanyanto yang diketahui mengangkap isu PKI. Tidak hanya itu, Tsamara juga menyinggung sejumlah pihak yang ikut meramaikan isu PKI di bulan September 2021.

"Apa nggak bosan isu ini dimainkan terus?" katanya.

Seperti yang diketahui bahwa pernyataan Gatot soal adanya paham PKI di tubuh TNI disampaikan dalam webinar yang digelar pada Minggu, 26 September 2021.

Gatot mengatakan, seharusnya terdapat diorama yang menggambarkan suasana saat 1 Oktober 1965 atau beberapa jam setelah enam Jenderal dan perwira muda TNI AD diculik PKI.

Seharusnya, lanjut Gatot, ada patung Presiden Soeharto yang kala itu menjabat sebagai Pangkostrad di Museum Dharma Bhakti.

Baca Juga: Di Desa Wisata Kampung Yoboi, Ridwan Kamil Bertemu Ikatan Alumni Bandung

Selain patung Soeharto, patung lain yang disinggung Gatot adalah patung Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) Kolonel Sarwo Edhie Wibowo dan Menteri/Panglima TNI Angkatan Darat Jenderal AH Nasution.

Di sisi lain, Kapten Kostrad Kolonel Inf Haryantana membantah Kostrad mempunyai ide untuk membongkar patung-patung tersebut.

Ia mengungkap, pembongkaran tersebut merupakan inisiatif dari Letjen TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution yang merupakan Pangkostrad ke-34. Azmyn juga diketahui merupakan orang yang membuat patung-patung tersebut.***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler