BPJamsostek Jabar: Kepesertaan dari Pekerja Informal Saat Ini di Jawa Barat Baru 5 Persen

26 Oktober 2021, 19:26 WIB
Deputi Direktur BPJamsostek Wilayah Jawa Barat, Dodo Suharto. /BPJamsostek/

GALAMEDIA - BPJS Ketenagakerjaan atau BPJamsostek Jawa Barat terus mengejar kepesertaan dari sektor pekerja informal. Dengan demikian, seluruh lapisan pekerja dapat memiliki perlindungan ketenagakerjaan.

Deputi Direktur BPJamsostek Wilayah Jawa Barat, Dodo Suharto mengatakan bahwa kepersertaan dari pekerja informal saat ini di Jawa Barat, baru 5 persen. Sehingga masih memiliki potensi besar untuk diupayakan oleh pihaknya.

"Untuk pegawai formal rata-rata di setiap daerah sudah 40 persen, sedangka dari sektor pekerja informal baru 5 persen. Maka ini merupakan pekerjaan rumah kita bersama," ungkapnya disela-sela Penganugerahan Penghargaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Paritrana) Jawa Barat tahun 2020 di Hotel Pullman, Jln. Diponegoro, Kota Bandung, Selasa, 26 Oktober 2021. 

Baca Juga: Ulah Rachel Vennya Kian Terbongkar, Kasus Kabur Karantina Belum Usai Kini Kedapatan 'Sulap' Warna Mobil

Menurutnya penganugerahan Parinitra tersebut, memberikan penghargaan kepada pemerintah daerah, perusahaan hingga UMKM di Jawa Barat, yang memberikan dukungan penuh kepada program perlindungan ketenagakerjaan.

Dikatakannya ada tiga kota/kabupaten yang masuk tiga besar, yakni Bekasi, Purwakarta dan Kota Depok. Dengan parameternya seperti dukungan regulasi maupun alokasi anggaran untuk membayar iuran pekerja rentan. Dimana semakin besar cakupan kepesertaannya maka penilaian semakin besar dan baik.

"Kita melihat disini Kota Bekasi sangat luar biasa dan lengkap, bahkan pemulung di Bantar Gebang akan dilindungi oleh program BPJS Ketenagakerjaan. Termasuk seluruh ASN, non ASN, pekerja formal dan lain sebagainya, diwajibkan menjadi peserta," tuturnya.

Dodo mengimbau kepada seluruh cabang kota/kabupaten untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerahnya, serikat pekerja/buruh hingga pengusaha, dalam memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum berharap terus diupayakannya edukasi maupan sosialisasi perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada pekerja informal. Karena jumlah peserta dari sektor tersebut yg masih sedikit.

Baca Juga: Kasus Dugaan Keracunan Nasi Kotak PSI, Lima Warga Jakarta Masih Terkapar di Rumah Sakit

"Saya berharap bukan hanya tenaga kerja formal tapi juga pekerja informal juga masuk dalam jaminan sosial ketenagakerjaan. Sehingga tidak hanya kaum buruh atau pekerja formal, tapi seluruh lapisan masyarakat mendapatkan perlindungan" ucapnya.

Ia juga menambahkan bahwa perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan penting bagi para pekerja, sehingga dapat melaksanakan aktivitas kerjanya dengan tenang dan nyaman.

"Perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan merupakan ikhtiar kita untuk masa depan. Sehingga sangat dibutuhkan oleh masyarakat, terutama yang belum tersentuh program ini," tambahnya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler