Meiwan Kartiwa: Harga Sembako di Kota Bandung Relatif Stabil, Kecuali Minyak Goreng Curah

11 November 2021, 17:12 WIB
Kepala Bidang Distribusi Perdagangan dan Pengawasan Kemetrologian Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Meiwan Kartiwa /Humad Setda Kota Bandung/


GALAMEDIA - Harga sejumlah kebutuhan pokok saat ini masih stabil, kecuali minyak goreng curah yang masih tinggi. Kendati demikiam, stok masih tersedia sehingga warga diharapkan tidak panic buying atau menumpuk bahan pangan.

Menurut Kabid Distribusi Perdagangan dan Pengawasan Kemetrologian Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Meiwan Kartiwa, harga sejumlah kebutuhan pokok relatif stabil. Contohnya, cabai rawit yang di awal tahun melonjak dari Agustus sampai sekarang stabil di angka Rp 30 ribu sampai Rp 40 ribu per kilogram.

Bawang putih Rp 27 ribu sampai Rp 30 ribu per kilogram, gula putih Rp 13 ribu/kg. Telur yang awalnya Rp 24 ribu/kg pada Agustus, sempat turun ke Rp 20 ribu/kg, di Oktober alami kenaikan lagi dan sekarang di Rp 22 ribu-Rp 23 ribu/kg.

Baca Juga: DKI Jakarta Banjir Pujian dari Epidemiolog UI, Ada Apa Ya?

"Terkait minyak goreng yang beredar di pasar itu ada minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan premium. Kalau minyak goreng curah harga yang dipantau pada Agustus Rp 15 ribu, September Rp 16 ribu, Oktober naik ke 17 ribu dan sekarang Rp 18 ribu sampai Rp 19 ribu," ungkap Meiwan pada Program Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kamis, 11 November 2021.

Dikatakannya, kenaikan harga minyak goreng curah tidak hanya di Kota Bandung, tapi juga Jawa Barat dan Indonesia. Selain minyak goreng curah, minyak goreng kemasan premiun juga alami kenaikan.

"Kenaikan ini dipicu oleh naiknya harga minyak mentah atau CPO yang naik. CPO mengikuti harga pasar dunia, sementara CPO sebagai bahan baku minyak goreng. CPO inu naik karena produksi kelapa sawitnya alami penurunan. Sehingga imbasnya ke harga jual minyak goreng yang merangkak naik," jelasnya.

Disdagin, ungkap Meiwan, terus berupaya dan berkoordinasi dengan Disdagin Jabar, distributor dan Aprindo.

Baca Juga: AWAS! Salat dan Doa Tidak akan Pernah Diterima Jika Masih Lakukan Hal Ini, Simak Penjelasan Buya Yahya

"Kita berusaha untuk melakukan pantauan monitoring teekait kenaikan harga dan ketersedian barang. Jangan sampai harga sudah naik, tapi pasokan tidak ada. Itu yang paling merepotkan," ungkapnya.

"Kita survei, alhadmulillah minyak goreng di pasar masih ada dan masih orang yang membelinya meski dengan harga yang naik," ungkapnya.

Untuk harga minyak goreng kemasan premium, ungkapnya, saat ini harhanya Rp 35 ribu - Rp 36 ribu untuk 2 liter. Harganya berbeda-beda tergantung merk.

Disinggung soal operasi pasar, pihaknya masih berkoordinasi dengan beberapa pihak berkaitan dengan ketersedian barang dan harga.

"Kan operasi pasar itu harganya harus lebih murah dengan harga di pasar. Untuk stok di Bulog, nanti kita cek lagi apakah sudah ada atau tidak," terangnya.

Baca Juga: 4 Presiden Paling Kaya di Dunia, Presiden Jokowi Kalah Jauh Nih!

Kenaikan harga minyak ini, ungkapnya kembali, tergantung dari harga minyak mentah. "Kalau CPOnya naik, kemungkinan ada kenaikan. Mudah-mudaham dalam waktu dekat ada solusinya," tuturnya.

Diharapkannya, masyarakat tetap bijak dan tidak panik saat berbelanja, terutama terkait kenaikan harga minyak gorwng. Terlebih, pasokan minya goreng di Kota Bandung aman.

"Jangan sampai panic buying terkait adanya kenaikan atau pun isu kelangkaan. Insya Allah, tidak ada kelangkaan. Jangan menumpuk minyak besar-besaran, itu akan memicu dampak lain," terangnya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler