Erick dan Luhut Kekeuh Tak Ambil Keuntungan dari Bisnis PCR, Christ Wamea: Setan yang Ambil Keuntungan

19 November 2021, 17:37 WIB
Tokoh Papua Christ Wamea /Twitter @PutraWadapi

GALAMEDIA – Tokoh Papua, Christ Wamea kembali buka suara terkait dugaan keterlibatan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri BUMN, Erick Thohir dengan bisnis PCR untuk Covid-19.

Diketahui, Luhut maupun Erick terus-menerus menegaskan bahwa mereka tidak mengambil keuntungan dari bisnis tersebut.

Baca Juga: Luna Maya Jadi Pejabat di Kemang, Ernest Prakasa Bahas Soal Gaji

Christ Wamea pun geram hingga mengatakan yang mengambil untung dari bisnis PCR adalah setan.

Hal tersebut disampaikannya melalui akun Twitter pribadi @PutraWadapi pada Jumat, 19 November 2021.

“LBP tdk ambil untung. Erick tdk ambil untung. Jd yg ambil untung setan,” katanya.

Seperti diketahui, Erick baru-baru ini menegaskan bahwa dirinya tidak mungkin mencari keuntungan pribadi terkait tes PCR bagi pelaku perjalanan.

Baca Juga: Anwar Abbas Yakin Densus 88 Semakin Aktif Tangkap Ulama, Ferdinand: Provokasi Saja Terus!

Karena, kata Erick, seluruh kebijakan itu diputuskan secara transparan melalui rapat terbatas bersama para menteri termasuk Presiden Joko Widodo.

"Kebijakan tes PCR bagi pengguna transportasi merupakan keputusan rapat terbatas yang dihadiri Bapak Presiden, Wakil Presiden, Menteri Kesehatan, Koordinator Penanganan PPKM darurat Jawa dan Bali, serta para menteri terkait,” ujarnya dalam webinar bertajuk ‘Penanganan Pandemi COVID-19: Kontroversi Tes PCR- Bisnis atau Krisis’ yang digelar Universitas Islam Indonesia (UII) dipantau di Yogyakarta, Kamis, 18 November 2021.

“Kebijakan itu secara transparan dan saya tidak mungkin mengatur jalannya rapat terbatas agar mendapat kebijakan yang menguntungkan pribadi saya,” imbuhnya.

Baca Juga: Pengamat Usul Anies Baswedan Berpasangan dengan Puan Maharani di 2024, Cocok?

Sementara itu, juru bicara Luhut, yakni Jodi Mahardi menyebutkan bahwa anak buah Jokowi itu tidak mengambil keuntungan pribadi dari kebijakan tes PCR.

Berdasarkan keterangan Jodi, Luhut justru memberikan donasi untuk fasilitas PCR bagi tujuh fakultas kedokteran di Indonesia.

Dugaan keterlibatan Erick maupun Luhut dengan bisnis PCR diungkap oleh Direktur Publikasi dan Pendidikan Publik Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Agustinus Edy Kristianto.

Melalui akun Facebook pribadinya, Edy menyebut sejumlah nama yakni, Luhut dan Erick.

Baca Juga: Anggota MUI Jadi Tersangka Teroris, Stafsus Presiden: Jangan Kesalahan Personal Dibebankan kepada Organisasi

Kedua menteri ternama ini diduga terlibat dalam pendirian perusahaan penyedia jasa tes Covid-19, PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).

Edy menyampaikan, PT GSI lahir dari PT Toba Bumi Energi dan PT Toba Sejahtra, anak PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) yang sebagian kecil sahamnya dimiliki oleh Luhut.

Selain itu, PT GSI juga dilahirkan oleh PT Yayasan Adaro Bangun Negeri yang berkaitan dengan PT Adaro Energy Tbk (ADRO), 6,18 persen sahamnya dimiliki Boy Thohir yang tak lain adalah saudara dari Erick Thohir. ***

 

Editor: Muhammad Ibrahim

Tags

Terkini

Terpopuler