Reshuffle Tak Kunjung Terjadi, PAN Disarankan Keluar dari Koalisi Pemerintahan Jokowi

8 Januari 2022, 22:36 WIB
Reshuffle Tak Kunjung Terjadi, PAN Disarankan Keluar dari Koalisi Pemerintahan Jokowi /Publiktanggamus.com/Setpres/Rusman

GALAMEDIA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum juga melakukan perombakan kabinet alias reshuffle hingga saat ini, padahal Partai Amanat Nasional (PAN) sudah bergabung dengan koalisi pemerintahan.

Hal ini lantas dipertanyakan oleh Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie.

Baca Juga: Lesti Kejora dan Rizky Billar Resmi Umumkan Nama Anaknya! Welcome Baby L jadi Trending Topic

Jerry menilai Jokowi seolah tidak memikirkan kontribusi PAN untuk bisa masuk ke dalam kabinet dan bekerja demi rakyat.

“Pasalnya PAN masuk gerbong koalisi pemerintahan Jokowi,” katanya pada wartawan Sabtu, 8 Januari 2022.

Menurut Jerry, waktu penundaan reshuffle sudah berlangsung cukup lama, apabila dihitung dari pernyataan resmi PAN untuk bergabung ke dalam koalisi pemerintahan pada Rakernas II PAN di Kantor DPP PAN, Jalan Warung Buncit Raya, Kalibata, Jakarta Selatan, 31 Agustus 2021 lalu.

Baca Juga: UPDATE KASUS OMICRON RI 8 Januari 2022: Puluhan Orang Terpapar Usai Perjalanan Luar Negeri

Sehingga, reshuffle yang masih belum pasti dilakukan bahkan cenderung tarik ulur, justru kata Jerry, makin mempertegas gelagat Jokowi yang menutup kemungkinan PAN mendapatkan ‘jatah’.

Alih-alih reshuffle, presiden justru menambah kursi Wakil Menteri (Wamen) untuk Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

“Paling efektif kalau reshuffle akhir tahun 2021. Tapi ini sudah minggu pertama (tahun 2022) belum ada signal. Malahan angin berputar, isu reshuffle diganti penambahan wakil menteri," ungkapnya.

Baca Juga: Lagu ‘Bintang di Surga’ yang Fenomenal Kembali Viral, Berikut Liriknya

Maka dari itu, Jerry mengusulkan PAN untuk ambil sikap tegas mengenai dinamika politik yang terjadi sekarang ini, tanpa harus menunggu lama Jokowi melakukan reshuffle.

“Buat saya PAN keluar di koalisi jika tak ada kadernya di kabinet,” tandasnya.

Ini bukan kali pertama PAN diusulkan segera keluar dari koalisi pemerintahan.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin juga sempat mengatakan PAN akan mengalami kerugian besar jika tak sampai masuk ke dalam kabinet pemerintahan.

Baca Juga: Manulife Indonesia Gandeng IPB Soal Penyaluran Wakaf Maupun Donasi Manfaat Polis Asuransi Jiwa Syariah

Menurut Ujang, PAN tidak boleh membiarkan posisinya menggantung. Sementara, sudah diumumkan sebagai mitra koalisi, tapi di sisi lain PAN belum mendapat satupun jatah menteri dari Jokowi.

Oleh karena itu, Ujang mengusulkan agar partai politik besutan Zulkifli Hasan itu untuk tegas dalam memilih jalan. Salah satunya dengan berani menjadi oposan lagi.

“Jika tak masuk kabinet, rugi bandar dong, dan seandainya tak dijadikan menteri, maka mestinya PAN ada diluar pagar saja. Masuk barisan oposisi saja,” ujarnya pada wartawan Minggu, 12 Desember 2021. ***

 

Editor: Muhammad Ibrahim

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler