GALAMEDIA – Pemerintah masih terus merealokasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021.
Salah satunya untuk tambahan modal terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan lembaga atau badan negara lainnya, termasuk juga Proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung.
Baca Juga: HRS Serukan Boikot Irjen Fadil dan Letjen Dudung, PKB: Sia-sia dan Dapat Memicu Masalah Baru
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati membeberkan akan menarik total Rp 33 triliun dana cadangan PEN untuk tambahan modal kepada BUMN serta lembaga atau badan negara lainnya
Menanggapi hal tersebut, politikus muda Partai Amanat Nasional (PAN), Dimas Prakoso Akbar menegaskan bahwa dana PEN harusnya difokuskan untuk sektor kesehatan, pendidikan, pariwisata, UMKM hingga perpajakan.
Melalui cuitannya, Dimas menyoroti kucuran dana PEN untuk proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung.
Menurutnya, proyek tersebut bagaikan ‘drakula pengisap darah’ bagi APBN.
“Proyek kereta cepat semakin menegaskan keberadaannya bagaikan "drakula pengisap darah" bagi APBN,” ujarnya melalui Twitter pribadi @dimasakbarz Selasa, 9 November 2021.
Baca Juga: Catat! Ini Konsekuensi Telat Bayar Pajak Kendaraan Lebih dari Setahun