PAN Kritik Keras Proyek Kereta Cepat Jakart Bandung HinggaSebut ‘Drakula Pengisap Darah’ Bagi APBN

- 9 November 2021, 17:10 WIB
Presiden Jokowi saat meninjau pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung.
Presiden Jokowi saat meninjau pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung. /BPMI Setpres/Lukas/

“Selain pendanaan yg membengkak kini mulai menyedot dana PEN yang seharusnya digunakan utk fokus pemulihan ekonomi ditengah pandemi,” imbuhnya.

Baginya, dana PEN tidak ada hubungannya dengan proyek tersebut.

“Secara bahasa saja PEN itu singkatan dari Pemulihan Ekonomi Nasional. Apa hubungannya kereta cepat dengan Pemulihan Ekonomi Nasional ?” tuturnya.

“Menggunakan dana PEN utk menyuntik permodalan kereta cepat mencederai prinsip keadilan dalam upaya memulihkan perekonomian ditengah pandemi,” sambungnya.

Selain itu, kata dia, kereta cepat adalah proyek yang tidak memiliki urgensi dan dana PEN harusnya digunakan untuk hal lain.

Baca Juga: 5 Perusahaan Terbesar dan Tersukses di Indonesia, Keuntungan Capai Ribuan Triliun!

“Seharusnya dana PEN difokuskan utk sektor kesehatan, pendidikan, pariwisata, UMKM, perpajakan. Bukan utk proyek kereta cepat ! Kereta cepat adalah proyek yg tidak memiliki urgensi namun memaksakan sumberdaya negara  dikerahkan utk eksistensinya,” jelasnya.

Dimas mengatakan bahwa dengan memaksakan mobilisasi sumber daya negara demi proyek itu, publik akan bertanya-tanya untuk siapa proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung dibuat.

Baca Juga: Studi Membuktikan Makan Ikan Bantu Tingkatkan Kinerja Otak

“Dengan memaksakan mobilisasi sumberdaya2 negara demi eksistensi kereta cepat, publik semakin bertanya2 proyek kereta cepat ini UNTUK SIAPA ? Kenapa sangat2 dipaksakan padahal ngga ada urgensi dan relevansinya dengan kebutuhan masyarakat,” pungkasnya. ***

Halaman:

Editor: Muhammad Ibrahim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x