Tok! Jokowi Terapkan Aturan Larangan Ekspor Batu Bara, 3 Negara di Asia Merengek ke RI Cabut Kebijakan

10 Januari 2022, 19:28 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi). /Setpres

GALAMEDIA - Belum lama ini Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) membuat aturan yang mengejutkan terkait aturan larangan ekspor batu bara.

Aturan berupa larangan ekspor batu bara tersebut rupanya tidak diterima oleh tiga negara di Asia.

Tiga negara di Asia tersebut menginginkan pencabutan kebijakan tersebut.

Sebelumnya, Jokowi diketahui membuat kebijakan larangan ekspor batu bara pada 1 Januari 2022 lalu.

Presiden Jokowi membuat larangan ekspor batu bara karena perusahaan listrik Negara, melaporkan tingkat persediaan bahan bakar sangat rendah di pembangkit listrik dalam negeri.

Terkait larangan Jokowi, Indonesia merupakan eksportir batu bara termal terbesar di dunia, sehingga larangan ekspor tersebut membuat sejumlah negara meminta pencabutan kebijakan.

Baca Juga: Mesut Ozil Makin Dekat Merapat ke RANS Cilegon FC? Raffi Ahmad: Insya Allah

Adapun tiga negara Asia tersebut merupakan Jepang, Korea Selatan dan Filipina meminta pencabutan larangan ekspor batu bara pada Indonesia.

Menteri Energi Filipina, Alfonso Cusi meminta Indonesia melakukan pencabutan larangan ekspor batu bara pada Senin, 10 Januari 2022.

Menurut Departemen Energi Manila, larangan ekspor batu bara pada Filipina akan merugikan perekonomian, yang sangat bergantung pada bahan bakar untuk pembangkit listrik.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, Arifin Tasrif menerima surat permintaan pencabutan larangan ekspor batu bara dari Filipina tersebut, melalui Departemen Luar Negeri.

Menurut Menteri Energi Filipina Alfonso Cusi, pihaknya meminta Departemen Luar Negeri menjadi perantara dengan Indonesia terkait permintaan pencabutan larangan ekspor batu bara.

Baca Juga: Ingatkan Pelaku Perjalanan Luar Negeri, Luhut Ngaku Jalanin Karantina Bersama Menkes dan Menko Perekonomian

Alfonso Cusi juga mengajukan permohonan atas nama Filipina, melalui mekanisme kerja sama Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Filipina diketahui sangat bergantung pada batu bara untuk pembangkit listrik, sehingga membeli sebagian besar kebutuhan tersebut dari Indonesia.

Menurut data pemerintah Filipina, negara tersebut memasok hampir 70 persen dari 42,5 juta ton pasokan batu bara.

Sementara itu, larangan ekspor batu bara Indonesia oleh Jokowi diketahui mendorong harga, menjadi tinggi pada minggu lalu di negara China dan Australia.

Beberapa kapal yang dijadwalkan membawa batu bara, pada pembeli utama seperti Jepang, China, Korea Selatan, serta India berada dalam ketidakpastian.

Kapal-kapal tersebut kini berada pada pelabuhan batu bara utama Indonesia, yaitu di Kalimantan.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler