GALAMEDIA - Elektabilitas Ketua PDIP Jawa Barat Ono Surono menjadi yang tertinggi menjelang Pilgub Jabar.
Temuan tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Indonesia Political Opinion (IPO).
IPO menemukan fakta baru terkait kontestasi politik di Jawa Barat.
Dalam paparan survei bertajuk isu sosial kemasyarakatan dan konstelasi politik 2024, Ketua PDIP Jawa Barat Ono Surono paling tinggi tingkat keterpilihannya, yaitu sebesar 22,3 persen.
Hal itu mengemuka dalam skema kontestasi sesama ketua partai politik atau parpol di Jawa Barat.
Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah menerangkan, PDIP di tengah berbagai rintangan malah mengalami peningkatan elektabilitas dan popularitas di Jawa Barat.
Kondisi tersebut, ujar Dedi, menjadi salah satu faktor yang ikut mempengaruhi peningkatan elektabilitas ketuanya.
"PDIP alami peningkatan signifikan beberapa bulan ini, dan bisa saja ini dipengaruhi kepemimpinan Ono Surono," kata Dedi, Kamis, 10 Maret 2022.
"Di sisi lain ketokohan Ketua PDIP Jawa Barat juga turut alami penambahan sebaran pemilih, bahkan yang tertinggi di antara ketua parpol lainnya," tambahnya.
Lebih lanjut ditambahkan Dedi, temuan tersebut sangat menarik.
Baca Juga: Sophia Latjuba Bergaya dengan Crop Top Orange, Pesona Seleb 51 Tahun Ini Seolah Tak Memudar
Pasalnya, selama periode survei di tahun sebelumnya, nama yang kerap muncul ke permukaan publik Jawa Barat hanya seputar Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi dan tokoh lain yang pernah ikuti kontestasi kepala daerah atau tokoh nasional dari kalangan publik figur.
"Temuan ini bisa saja penanda jika di tahun mendatang justru Ono Surono menjadi kuda hitam dalam kontestasi politik di Jawa Barat. Bahkan elektabilitasnya unggul cukup jauh dengan Wagub Uu Ruzhanul Ulum," jelasnya.
Dipaparkan Dedi, elektabilitas Ono Surono dari survei yang dilakukan, cukup jauh tokoh yang berada di bawahnya.
Ketua PAN Jawa Barat Desy Ratnasari hanya meraih persentase elektabilitas sebesar 11,1 persen, lalu Ketua PKS Haru Suandharu 2,1 persen, Ketua PPP Ade Yasin 1,7 persen dan Ketua NasDem Saan Mustopa 1,1 persen.
Kemudian Ketua Golkar Ace Hasan Sadzily 0,1 persen, Ketua Gerindra Taufik Hidayat 0,1 persen, dan Ketua PKB, Demokrat serta Perindo 0,0 persen.
Survei yang dilakukan IPO ini secara khusus mengkaji persepsi publik di Jawa Barat.
Survei IPO dilakukan pada 1-7 Maret 2022, dengan metode wawancara kepada 880 responden yang tersebar proporsional di Jawa Barat.
Survei ini memiliki perhitungan toleransi kesalahan (margin of error) 2.90 persen dengan tingkat akurasi data 95 persen.***