PMK di Lembang Mengganas, Rata-rata 10 Ekor Sapi Perah Dipotong Paksa Per Hari

1 Juli 2022, 17:42 WIB
Petugas sedang melalukan vaksinasi kepada sapi perah di Kampung Pasir Ipis, Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) /Dicky Mawardi/Galamedia/

GALAMEDIA - Wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) semakin mengganas.

Berdasarkan data dari Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KSBU) sejak temuan PMK pertama di Lembang sebulan lalu, sudah 7.000 ekor lebih sapi perah yang terjangkit.

"Dari jumlah yang terkena tersebut, 5.000-an ekor sembuh. Sisanya ada 250 ekor yang dipotong paksa dan mati," kata Ketua KPSBU H. Dedi Setiadi, Jumat 1 Juli 2022.

Baca Juga: Jabar Lepas Produk Unggulan Milenial ke Berbagai Negara

Sapi perah yang mati jumlahnya mencapai 165 ekor. Untuk mencegah penularan, sapi yang mati dikuburkan.

Diungkapkannya, sapi yang dipotong paksa dijual ke pedagang daging. Harga jualnya berkisar antara Rp5 juta -Rp10 juta per ekor.

"Padahal kalau sapinya dalam kondisi sehat, harga jual terendahnya Rp20 juta perekor dan tertinggi bisa sampai Rp30 juta per ekor," ujarnya.

Baca Juga: Tjahjo Kumolo Berpulang, Ono Surono: PDI Perjuangan Kehilangan Kader Terbaiknya

Menurutnya, PMK yang menyerang hewan ternak di Lembang merupakan kejadian terburuk yang

KPSBU memiliki rumah pemotongan hewan (RPH) sendiri sehingga aman untuk penyembelihan sapi yang dipotong paksa," ujarnya.

Dijelaskannya, daging dari sapi yang terpapar PMK aman dikonsumsi manusla. Pasalnya, penyakit PMK tidak bersifat zoonosis sehingga aman dikonsumsi manusia.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Persib Bandung vs PSS Sleman, Gratis Tinggal Klik

"Daging sapi yang terpapar PMK baiknya dilayukan selama kurang lebih 24 jam. Atau langsung direbus pada suhu 50 derajat celsius baru kemudian dibekukan" tandasnya.

Ia mengungkapkan, daging sapi yang terpapar PMK dijual ke pasar. Plt. Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan juga sudah mengeluarkan surat imbauan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk membeli daging sapi yang terpapar PMK.

"Saking banyaknya sapi perah yang dipotong paksa, membuat daging sapi memenuhi pasar tradisional," kata Dedi.

Baca Juga: Terungkap! Banyak Pilot Menjabat Direksi Garuda Indonesia, Rentan Terjadi Konflik Internal

Menurutnya, PMK yang menyerang hewan ternak di Lembang merupakan kejadian terburuk yang pernah terjadi.

"Kejadian ini bukan hanya sebatas penyakit tapi sudah menjadi persolan ekonomi. Dimana banyak peternak yang harus kehilangan seluruh sapi perahnya," ucapnya.***

Editor: Dicky Mawardi

Tags

Terkini

Terpopuler