Disbudpar Jabar Siap Berikan Kado Spesial 100 Tahun Observatorium Bosscha

15 Juli 2022, 18:57 WIB
Disbudpar Jabar Siap Berikan Kado Spesial 100 Tahun Observatorium Bosscha./Kiki Kurnia/Galamedianews /

GALAMEDIANEWS - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat bersama Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Jawa Barat berencana akan memberikan kado spesial pada Observatorium Bosscha di usia 100 tahun.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Benny Bachtiar melalui Kepala Bidang Kebudayaan, Febiyani saat melakukan uji lapangan bersama TACB dan Kepala Bjdang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Barat (KBB), Usep Suherman ke Observatorium Bosscha, Lembang, KBB, Jumat, 15 Juli 2022.

Dikatakan Febiyani, pihaknya akan meningkatkan status Benda Cagar Budaya (BCB) dari bangunan menjadi kawasan. "Untuk bangunan, khususnya gedung Koepel (teropong Zeiss) sudah diakui sebagai BCB nasional, namun secara kawasan belum," katanya.

Baca Juga: Uu Ruzhanul Ulum Didorong Jadi Orang Nomor Satu di Jabar, Ketum PPP: Masa Wakil Gubernur Terus

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya meminta Disparbud KBB segera melakukan kajian lebih jauh soal kawasan Observatorium agar bisa diajukan ke TACB Jabar untuk selanjutnya dikaji dan dietaokan senagai BCB Jabar yang kemudian diajukan ke Nasoonal agar diakui sebagai BCB nasional.

Pihaknya pun sudah meminta Bidang kebudayaan KBB meminta TACB KBB melakukan kajian lebih luas lagi, karena banyak bangunan dan situs di atea Observatorium Bosscha.

"Pengakuan secara nasional untuk kawasan Obervatorium Bosscha sangat penting agar tidak ada penyerobotan dari pihak pihak yang tidak bertanggung jawab," katanya.

"Kedepannya untuk pemanfaatan bisa lebih luas tidak hanya gedungnya saja, tapi bisa secara kawasan," tambahnya.

Febiyani pun menyebutkan, Bupati Bandung Barat bisa berkirim surat ke Gubernur Jawa Barat untuk penetapan bangunan dan kawasan Observatorium Bosscha sebagai BCB Jawa Barat di tahun 2023.

Baca Juga: Cepat Kerja, Minat Masyarakat ke SMKN di Jabar Semakin Tinggi

"Sehingga kado spesial 100 tahun Observatorium Bosscha bisa diwujudkan," tandasnya.

Sementara Kabid Kebudayaan KBB akan segera menerjunkan TACB untuk melakukan kajian secara lebih luas untuk kawasan Observatorium Bosscha.

"Kami dalam waktu dekat bersama TACB akan melakukan kajian lebih luas dan mendalam untuk mewujudkan kado spesial," katanya.

Disebutkan Usep, pihak Observatorium Bosscha sudah mengajak bekerjasama dengan Disparbud KBB untuk menggelar festival perbintangan atau Observatorium untuk menyambut 100 tahun Observatorium Bosscha.

"Tentunya kita menyambut baik ajakan kerjasama ini. Mudahan-mudahan bisa diwujudkan festival perbintangan menyambut 100 tahun Observatorium Bosscha," katanya.

Sedangkan anggota TACB Jabar, Ismet Belagawan menyebutkan bangunan Koepel merupakan bangunan satu-satunya tipologis di Indonesia. Bangunan ini dibangun dimasa modern awal (early modern) atau tahun 1923 oleh KAR Bosscha dengan arsitek Wolff Schoemaker.

Baca Juga: Dorong Peningkatan Ekonomi, Warga Cicadas Dilatih Budidaya Ikan Lele

Sementara pondasi bangunannya dibangun oleh De Hollandsche Beton Maatschappij. Observatorium ini selesai dibangun diberi nama Bosscha Sterrenwacht.

"Keunikan bangunan ini berbentuk setengah lingkaran dan ada kubah sehingga tahan dari gempa. Ini yang menjadi daya tarik kawasan Observatorium Bosscha," tambahnya.

Sedangkan Yatni Yulianti, staff Obervatorium Bosscha mengaku bangga dan bahagia dengan akan ditetaokannya Observatorium Bosscha sebagai cagar budaya Jawa Barat.

"Tentunya pengakuan atau penetapan ini akan menjadi kado spesial bagi Observatorium Bosscha yang akan menginjak usia 100 tahun," katanya.

Dikatakannya dengan penetapan ini pun akan menguatkan Observatorium Bosscha sebagai lembaga riset dibidang perbintangan dan pendidikan.

Selain itu untuk menunjukan eksistensi Observatorium Bosscha sebagai tempat penelitian angkasa di kawasan Indonesia Bagian Selatan dengan bangunan dan teropong modern di masanya

"Observatoriun Bosscha tidak akan pindah atau dipindahkan ke tempat lain. Kami sudah hampir 100 tahun mengiringi ilmu pengetahuan di Indonesia," katanya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler