Kota Cimahi Waspadai Peredaran Narkotik Saat Pandemi Covid-19

26 Juni 2020, 19:25 WIB
Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) secara virtual yang berlangsung di Aula Gedung A Pemkot Cimahi Jln. Demang Hardjakusumah, Jumat 26 Juni 2020. /Laksmi Sri Sundari/

GALAMEDIA - Di tengah pandemi Covid-19, bisnis dan peredaran narkoba masih aktif beroperasi. Untuk itu, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Cimahi tetap mewaspadai peredaran barang haram tersebut di wilayahnya saat pandemi Covid-19 ini

Hal itu dikatakan Kepala BNN Kota Cimahi, Ivan Eka Satya usai memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) di Aula Gedung A Pemkot Cimahi Jln. Demang Hardjakusumah, Jumat 26 Juni 2020.

Baca Juga: Atalia Ridwan Kamil Dikukuhkan sebagai Bunda Forum Anak Daerah Jabar

Peringatan HANI tahun ini dilakukan secara virtual, karena masih mewabahnya Covid-19. Dengan tema, “Hidup 100% di Era New Normal Sadar, Sehat, Produktif dan Bahagia Tanpa Narkoba”, yang dihadiri Wali Kota Cimahi, Ajay M. Priatna dan wakilnya Ngatiyana, dan sejumlah pejabat lainnya.

Para pejabat dilingkungan Pemkot Cimahi ini mendengarkan paparan Wakil Presiden RI, K.H. Ma’ruf Amin yang membuka kegiatan peringatan HANI secara virtual ini.

Baca Juga: Berprestasi di Indonesia, Chun Li Jadi sebagai CEO Lazada Group

Kepala BNN Kota Cimahi, Ivan Eka Satya mengatakan, peredaran gelap narkotika di Kota Cimahi tidak terpengaruh pandemi Covid-19.

"Secara umum, walaupun di masa pandemi ini, tapi mereka tetap bermain. Buktinya masih banyak pengguna muapun pengedar yang tertangkap, baik di BNN maupun di Polres. Sehingga kita tetap waspada," katanya.

"Kewapadaan diperlukan, terlebih mau menuju era bonus demografi. Kita wajib untuk menjaga generasi muda, supaya jangan terpapar narkotika," sambung Ivan.

Baca Juga: Yana Menyebut PPDB di Kota Bandung Secara Umum Berjalan Lancar

Diungkapkannya, dalam mengatasi permasalahan narkoba, diperlukan strategi khusus, yaitu keseimbangan penanganan antara supply reduction dan demand reduction (permintaan dan penyediaan).

Supply reduction bertujuan memutus mata rantai pemasok narkoba, mulai dari produsen sampai pada jaringan pengedarnya. Sementara demand reduction memutus mata rantai para pengguna narkoba.

Upaya pengurangan permintaan dan penyediaan narkoba terus dilakukan secara berimbang oleh BNN. Itu dilakukan guna mengatasi peredaran gelap narkoba, dan menekan jumlah kasus penyalahgunaan narkoba.

"Jadi kan itu harus seimbang antara supply dan demand reduction. Demand, kita memagari masyarakat supaya jangan sampai terpengaruh terhadap bahaya narkoba. Smentara supply, kita melakukan tindakan-tindakan teehadap para pengedar," beber Ivan

Baca Juga: Dede Yusuf Sebut Pancasila Sudah Final dan Tidak Perlu Diubah

Sementata itu Wali Kota Cimahi, berharap di Kota Cimahi tidak ada lagi warganya yang terpapar narkoba.

"Hari ini kita hadir secara virtual dengan Pak Wwakil Presiden. Mudah-mudahan di Cimahi tidak ada lagi yang terpapar baru narkoba," katanya.

"Dan tadi juga arahannya sudah jelas dari Menpan RB, kalau ada ASN (Aparatur Sipil Negara) yang menyalahgunakan narkoba, akan dilakukan pemberhentian dengan tidak hormat," tegas Ajay.

Ia memgaku ASN di lingkungan Pemkot Cimahi tidak terindikasi paparan narkoba. Sebab pihaknya bersama BNN Kota Cimahi secara berkala melakukan tes urine secara mendadak.

Baca Juga: Pasangan Pasutri di Garut Jadi Korban Pembacokan dan Penyiraman Air Keras

"Kita rutin lakukan tes urine secara mendadak. Sehingga bisa meminmalisir paparan narkoba di kalangan ASN," ujarnya

Pihaknya juga terus megntisipasi peredaran dan penyalahgunaan narkoba di masyrakat.

"Kita sosialisasi bersama BNN, dan Dinas Kesehatan bagaimana bahaya narkoba, terutama dikalangan muda. Walapun banyak ruginya, tapi masih saja ada penyalahgunaan narkoba," pungkasnya. 

Editor: Kiki Kurnia

Tags

Terkini

Terpopuler