El Nino Bisa Sebabkan Kekeringan dan Kebakaran Lahan, Masyarakat Manggarai Diminta Waspada

24 Juli 2023, 19:22 WIB
Ilustrasi kekeringan di saat kemarau. / bnpb.go.id /

GALAMEDIANEWS - Masyarakat Manggarai Nusa Tenggara Timur diminta untuk mewaspadai potensi kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akibat dari fenomena El Nino.

El Nino diperkirakan akan terjadi pada bulan Agustus hingga September 2023.

Peringatan akan dampak El Nino kepada masyarakat Manggarai ini disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga: 3 SMA Terbaik di Serang Banten Berdasarkan Nilai UTBK Seperti yang Dilansir LTMPT

"Wilayah Manggarai sedang memasuki musim kemarau, sehingga perlu meningkatkan kesiapsiagaan terjadinya kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan," ujar Kepala Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega Manggarai Decky Irmawan dari Ruteng, Kabupaten Manggarai, Senin 24 Juli 2023.

Menurut data BMKG, Kabupaten Manggarai memiliki dua kecamatan yang termasuk dalam kategori "menengah" dalam potensi hari tanpa hujan, yaitu kecamatan Langke Rembong dan Cibal. Diperkirakan bahwa dua kecamatan ini tidak turun hujan selama 11-20 hari.

Kecamatan lainnya, Satar Mase diperkirakan tidak mengalami hujan selama 6-10 hari, yang masuk dalam kategori pendek.

Decky mengingatkan masyarakat, khususnya pada tiga kecamatan tersebut untuk mengantisipasi terjadinya kekeringan serta kebakaran lahan dan hutan.

Beberapa langkah antisipasi yang bisa dilakukan ialah optimalisasi infrastruktur sumber daya air di daerah tersebut, seperti waduk, embung, kolam retensi, serta penyimpanan air buatan untuk pengelolaan curah hujan, dan juga untuk penggunaannya ketika musim kemarau tiba.

Baca Juga: Bursa Kripto Indonesia: Ketahui Daftar Exchange Terpercaya, Resmi dan Diawasi oleh BAPPEBTI

Beberapa daerah memiliki tingkat “sangat mudah terbakar” di Kabupaten Manggarai, yaitu Reok dan Reok Barat.

Kemudian ada daerah dengan tingkat potensi “mudah terbakar”, yaitu Kecamatan Cibal, Cibal Barat, Lelak, Satar Mese Barat, dan Satar Mese Utara.

Masyarakat juga diminta untuk meningkatkan pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

Dengan potensi ini, Decky mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang bisa memicu kebakaran seperti membakar sembarangan, membakar lahan pertanian yang kering, serta membuang puntung rokok sembarangan.***

Editor: Ryan Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler