GALAMEDIANEWS - Seorang anggota DPRD mengamuk di salah satu gerai minimarket di kawasan Kecamatan Weda Tengah, Halteng, Maluku Utara.
Diketahui seorang anggota DPRD yang mengamuk tersebut adalah Jonathan Pata yang berasal dari fraksi PDIP.
Baca Juga: Asam Urat Mengintai Milenial! 4 Langkah Ini Bisa Mencegahnya
Sampai saat ini motif anggota DPRD mengamuk tersebut masih belum diketahui penyebabnya.
Aksi arogan salah seorang politikus tersebut sempat direkam oleh salah satu pengunjung minimarket dan kini viral di sosial media.
Adapun salah satu akun yang membagikan video itu adalah akun Twitter @REEPORT_ID.
Dalam video singkat itu, terlihat Anggota Dewan yang mengenakan celana pendek dan kaos putih marah-marah saat masuk ke toko.
Terekam pula saat salah satu pengunjung yang baru saja masuk ke dalam mini market menjadi sasaran pukulan oleh oknum anggota DPRD.
Baca Juga: Resep Bubur Sumsum Enak Berikut Cara Membuatnya Tanpa Ribet
Selain memukul pengunjung, tampak pria tersebut sempat mengayunkan sekop ke arah kaca dan kemudian melemparkan ke area parkir.
Sejumlah karyawan dari minimarket pun terlihat berusaha menghindar dari amukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Kejadian yang membuat ramai di jejaring sosial ini menambah daftar para politikus yang berbuat tindakan tidak terpuji dan menjadi sorotan di masyarakat.
Sebelumnya seperti yang telah diketahui, salah satu anggota DPRD kedapatan bermain sebuah permainan slot saat sedang melakukan rapat kerja.
Baca Juga: 4 SMA di Kota Salatiga Jawa Tengah yang Masuk Top 1000 Sekolah Terbaik se-Indonesia
Anggota dewan tersebut akhirnya harus dipecat dari jabatannya hingga mendapatkan sanksi dari partai yang diusungnya.
Kini kembali dari partai yang sama salah satu anggotanya kembali membuat ramai jagad maya tanah air dengan perilaku yang kurang menyenangkan.
Mengamuk di muka umum hingga melakukan tindak kekerasan.Kasus ini kini menjadi perbincangan para netizen di jejaring sosial.
Dalam narasi yang dibuat oleh akun @selebtwit3r, aksi Jonathan Pata ini telah dilaporkan kepada pihak kepolisian setempat.***