GALAMEDIANEWS - Mengupas film dokumenter Ice Cold: Murder Coffee and Jessica Wongso, dalam wawancara eksklusif Karni Ilyas dengan Edi Darmawan Salihin, ayah Mirna di tvOne, bertajuk 'Jessica Divonis Membunuh Mirna' pada hari Jumat malam, 6 Oktober 2023.
Ice Cold: Murder Coffee and Jessica Wongso merupakan film dokumenter Netflix yang mengupas banyak pertanyaan yang belum terjawab seputar persidangan Jessica Wongso.
Dalam wawancaranya Edi Darmawan ayah Mirna meminta agar masyarakat Indonesia untuk tidak terkecoh dengan isi film dokumenter tersebut, sebab tidak sesuai dengan kenyataannya.
"Jangan sampai terkecoh oleh Netflix. Saya ingatkan jangan nonton Netflix. Kalau menurut saya, Netflix itu enggak bener, sudah nipu kita. Sandy (kembaran Mirna) di Jerman juga kaget. Netflix itu mohon dilupakan saja, karena dia itu bikin sampah, nggak benar,” ujarnya.
Baca Juga: Gaza: Korban Tewas Meningkat Menjadi 198 Akibat Serangan Israel, Hamas Siap Hadapi Skenario Terburuk
Edi juga mengatakan meski dirinya terlihat arogan, namun besar permintaan maaf dirinya untuk izin menjelaskan dengan sebenar-benarnya agar netizen dan masyarakat Indonesia tidak lagi terkecoh oleh Netflix.
"Jadi gini, Netflix ini saya ketipu sama Netflix, syuting kita directornya maupun sutradaranya itu namanya Rob Sixsmith. Saya nggak dapat apa-apa dari dia, cuma dia minta tolong untuk saya menjawab dan saya jawab tapi kenyataannya apa? Yang dia tayangkan itu nggak sesuai dengan kenyataan yang ada," ucapnya.
Akibat penayangan film Ice Cold: Murder Coffee and Jessica Wongso, kasus kopi sianida tahun 2016 kembali naik. Kisah ini bermula pada tanggal 6 Januari 2016, dengan Wayan Mirna Salihin meninggal dunia di rumah sakit, setelah diperiksa polisi usai meminum es kopi Vietnam di Café Olivier di pusat perbelanjaan Grand Indonesia, Jakarta.
Kronologinya saat Jessica Wongso, berangkat ke mal Grand Indonesia di Jakarta untuk bertemu teman-temannya pada pukul lima sore. Ia kemudian melakukan reservasi di Café Olivier dan berbelanja, lalu kembali ke kafe pada pukul empat sore. dan memesan minuman termasuk es kopi Vietnam yang diduga mengandung sianida untuk membunuh Mirna.
Baca Juga: Mengakhiri Penjajahan Israel Terhadap Palestina Menjadi Kunci Menuju Perdamaian di Timur Tengah
Dalam prosesnya memang terlihat minuman kopi Vietnam tersebut disembunyikan dari pandangan CCTV melalui tas belanja yang diletakkan Jessica Wongso di atas meja.
Setelah meminum kopi tersebut, Mirna Salihin dibawa ke Rumah Sakit Abdi Waluyo di Menteng, Jakarta Pusat, kemudian meninggal pada pukul 6 sore. Otopsi yang dilakukan pada 10 Januari di RS Polri Kramat Jati menunjukkan adanya bekas pendarahan di perut Mirna Salihin.
Polisi memastikan adanya sianida dalam kopi yang diminum Mirna dan perutnya, namun sampel yang diambil 70 menit setelah kematiannya tidak menunjukkan tanda-tanda sianida.
Kejanggalan terjadi saat penayangan film Ice Cold: Murder Coffee and Jessica Wongso ini, polisi menemukan kandungan sianida dalam lambung Mirna setelah 3 hari kemudian, dengan hasil ditemukan sianida sebanyak 0,2 mg per liter, atau setara dengan 1 gram biji apel yang 0,006-0,24 mg yang mengandung sianida. Serta tidak ditemukan sianida di hati dan empedu.
Di sisi lain, pihak keluarga Mirna menolak untuk otopsi menyeluruh pada jasad Mirna, sehingga tim pembela Jessica Wongso kesulitan membuktikan kemungkinan Mirna tewas bukan karena kopi sianida.
Kejanggalan tersebut, diduga netizen bahwa polisi menangkap Jessica Wongso sebagai tersangka pembunuhan Mirna dengan berdasarkan bukti yang belum pasti.
Netizen menduga akibat aparat hukum Indonesia takut kinerja nya tercoreng buruk sebab belum bisa mengungkap kasus ini dengan sebenarnya, akhirnya Jessica Wongso dianggap sebagai kambing hitam karena namanya yang telah terlanjur naik sebagai tersangka pembunuh Mirna. Bahkan Jessica Wongso dijatuhi hukuman 20 tahun penjara.***