AS Tuding China Susupi Pilpres, Penasihan Trump: Akan Menerima Akibat yang Buruk

6 September 2020, 08:22 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping . (ANTARA/REUTERS/Kevin Lamarque) /

GALAMEDIA - Hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali memanas. Kali ini AS menuding China menyusupi Pemilihan Presiden.

Penasihat keamanan Presiden Donald Trump, Robert O'Brien menuding China memiliki program khusus yang bertujuan memengaruhi politik dalam negeri serta pemilihan presiden Amerika Serikat.

"Kami tahu China berperan aktif (memengaruhi pilpres AS)," ujar dia dalam jumpa pers.

Baca Juga: Terus Merosot, Harga Emas di Pegadaian Jadi Rp 984.000 Per Gram

Hanya saja, O'Brien tidak memberi penjelasan lebih lanjut terkait dugaan tersebut. Ia hanya menyatakan, O’Brien juga menyebut China meluncurkan banyak program untuk memengaruhi politik Amerika Serikat.

Bahkan O'Brian juga menuding Iran dan Rusia memiliki program serupa. Hanya saja, Rusia melakukan itu pada Pemilihan Presiden 2016 dan condong memihak Donald Trump. Namun Rusia menyangkal tudingan

O'Brian mengungkapkan, untuk Pemilihan Presiden 2020 yang digelar pada 3 November mendatang, China disebunya sudah siap turun tangan

Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini, Hujan Badai Bisa Terjadi di Sejumlah Provinsi

"Kami dengan jelas menyampaikan ke warga China, Rusia, Iran, dan pihak lain yang belum terungkap keberadaannya ke publik bahwa siapa pun. Yang berusaha mengintervensi pemilihan presiden di Amerika Serikat akan menerima akibat yang buruk," tegasnya.

Ditanya lebih jauh mengenai intervensi China, O’Brien menyebut ia tidak akan membuka seluruh data intelijen yang ia ketahui.

"China melakukan kegiatan yang masif di dunia maya, situasi yang kita hadapi ini luar biasa," ungkap dia dikutip dari wartaekonomi.co.id.

Baca Juga: Gempa Berkekuatan 5,9 Magnitudo Guncang Halmahera Barat

O’Brien pada Agustus mengatakan AS melihat peretas asal China menyasar infrastruktur pilpres AS.

Namun, China telah konsisten menyangkal tudingan bahwa pihaknya meretas informasi milik perusahaan, politisi, atau lembaga pemerintah AS.

Saat dimintai tanggapan soal klaim O’Brien, Kedutaan Besar China di AS mengulang kembali pernyataan Kementerian Luar Negeri China pada bulan lalu.

Kedutaan mengatakan Pemerintah China tidak tertarik ikut campur dalam pilpres AS.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler