GALAMEDIANEWS – Partai Golongan Karya (Golkar) melalui Golkar Institute tidak ragu untuk mengundang pengamat politik, dan akademisi Rocky Gerung dalam acara bedah buku Jalan Tengah Golongan Karya. Buku karya Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Strategis DPP Partai Golkar, Erwin Aksa dengan Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Golkar Sharif Cicip Sutarjo, yang diluncurkan pada hari Senin, 26 Februari 2024.
Buku Jalan Tengah Golongan Karya, berisikan tentang sejarah Partai Golkar dan juga tentang isu-isu penting didalamnya. Pilihan Partai Golkar untuk menjadi partai tengah, dengan maksud menghindari konflik politik yang bersifat ideologis. Sehingga dengan begitu dapat menjangkau dan merangkul, seluruh masyarakat Indonesia atas dasar persatuan dan kesatuan.
“Sikap ini adalah keputusan paling rasional di tengah kondisi rakyat yang sangat beragam, posisi poros tengah juga salah satu upaya partai beringin melanjutkan, nilai-nilai para leluhur pahlawan nasional yang berhasil menyatukan Indonesia dari keberagaman suku, budaya, adat, dan agama,” ucap Airlangga.
Baca Juga: Pileg 2024, Ini 5 Besar Caleg DPRD Kab. Cianjur dengan Suara Tertinggi di 6 Dapil, Golkar Teratas
“Kayaknya partai pendukung pemerintah yang berani ngundang Rocky Gerung Cuma Golkar Tum,” kata Ace Hasan dalam sambutannya.
Rocky Gerung dalam acara tersebut merasa senang telah diundang oleh Partai Golkar, dan menyebutkan bahwa Partai Golkar adalah Partai yang nekat, karena berani mengundangnya. Dengan berpakaian kaos kuning yang agak lusuh, mantan dosen pembimbing Dian Sastrowardoyo ini mengungkapkan alasan filosofisnya. Rocky menjelaskan warna kuning yang usang ini karena telah bertahun-tahun naik gunung, meskipun warnanya usang namun idenya tidak usang.
“Ini partai nekat nih, tapi saya senang karena ini saya pakai kaos kuning,” ujar Rocky.
“Tadinya ini sempurna kuning, tapi karena sudah bertahun-tahun saya pakai naik gunung, dia udah mulai usang, yang usang warnanya bukan idenya,” tambah Rocky menjelaskan.
Sontak pernyataan Rocky Gerung tersebut menghadirkan gelak tawa, para peserta yang hadir disertai dengan tepukan tangan yang ramai. Rocky Gerung ikut menjelaskan tentang warna kuning, warna kuning berarti otak yang sedang berfikir, warna merah menandakan sedang mengeluarkan amarah dan warna hijau, menandakan arti kecemasan.
Partai Golkar pun turut dibahas oleh Rocky sebagai partai yang mewakili seluruh golongan, dan itu diwakilkan oleh Partai Golkar. “Kuning itu warna otak yang sedang berfikir, kalau ada scan otakmu dia berubah menjadi kuning, kalau kita mengeluarkan pikiran otak kita menjadi kuning, merah itu lagi mengeluarkan kemarahan pasti, hijau itu lagi menyimpan kecemasan,” ucap Rocky.
“Kemajemukan itu bisa membatalkan persatuan, itu Bung Karno menginginkan satu partai yang mewakili seluruh golongan, lalu dibikinlah Golkar, kata Rocky.***