Dari Lumbung Pangan hingga Wisata Sawah, Ini Dia Keindahan Desa Cikaso Kuningan yang Ada di Kaki Ciremai

22 April 2024, 01:44 WIB
Warga Desa Cisoka, Kuningan, Jawa Barat mengembangkan lumbung pangan mandiri dan menjadi pemenang dalam anugerah Desa BRIlian 2023. /Dok. Pemerintah Desa Cikaso/

GALAMEDIA – Sejumlah warga terlihat tengah sibuk di dalam sebuah gudang besar di dekat kantor desa. Mereka sedang mengemas beras ke dalam kemasan bercorak hijau bertuliskan “Beras Pilihan Khas Cikaso Karya Mulya” di sebuah pabrik gabah. Ini adalah beras organik yang diproduksi mandiri oleh warga Desa Cikaso dan sudah dijual secara terbatas di sekitar wilayah Cirebon serta Kuningan.

Desa Cikaso merupakan salah satu desa di Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat yang memiliki potensi besar di sektor pertanian. Nama Desa Cikaso memiliki arti yang berasal dari kosakata Bahasa Sunda yakni “ci” atau “cai” yang artinya air dan “kaso” yang artinya adalah kayu pohon kaso atau jika dirangkaikan memiliki makna air yang berasal dari pohon kaso. Benar saja, desa ini tidak hanya memiliki tanah yang subuh namun juga air yang melimpah.

Banyak warga yang memiliki kolam ikan atau jika di tataran masyarakat Sunda disebut dengan balong. Selain itu, desa yang sebagian besar wilayahnya masih berbentuk area persawahan ini juga memiliki tujuh sumber mata air yang menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat di Cikaso. Sumber mata air tersebut yakni mata air Cilangga, Cinangsi, Cibango, Cimalayan, Cipasantren, Cihanyir, dan Cikabulakan.

Tidak hanya kekayaan alam melimpah yang dimanfaatkan sebagai lumbung pangan warganya, area pertanian yang luas dan indah juga dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan luar Kuningan. Sebagian lokasi persawahan tersebut disulap menjadi tempat wisata dan camping ground di kaki Gunung Ceremai yang dikenal dengan wisata Sawah Lope. Tarif masuk yang murah Rp5.000 membuat banyak masyarakat luar Kuningan yang berbondong-bondong datang ke tempat wisata ini hingga menjadi viral di media sosial.

Maraknya objek wisata foto instagrammable, membuat objek wisata Lope dengan cepat viral dan didatangi oleh wisatawan. Terlebih pemandangan di objek wisata sawah Lope menyajikan background Gunung Ceremai yang menjadi salah satu destinasi favorit pendakian di Jawa Barat.

Tidak hanya menawarkan pemandangan alami yang mengagumkan, pelaku usaha di objek wisata juga menyajikan makanan khas Sunda ‘liwet’ bagi pengunjung dengan sensasi makan di tepi sawah. Pelaku usaha setempat pun ikut diberdayakan untuk mengelola kekayaan alam yang ada di Desa Cikaso bersama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Kolaborasi antara masyarakat dan unsur pemerintah desa seperti yang dilakukan di Desa Cikaso disebut mampu meningkatkan pendapatan bagi masyarakat setempat. Menurut Kepala Desa Cikaso, Hidayat Noor (54), total ada sekitar 120 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di desa yang dihuni 2.854 jiwa, 40 di antaranya aktif berdagang di lokasi wisata.

“Pertumbuhan ekonomi di desa kami tumbuh 4,7% berkat adanya peningkatan produksi di sektor pertanian, pariwisata, dan keterlibatan UMKM setempat,” ucap Hidayat.

Kolaborasi Kunci Desa Kecil di Kuningan Menangi Desa BRILiaN

Inovasi dan kolaborasi kunci Desa Cikaso raih juara 2 Anugerah Karya Desa BRILiaN 2023.

BRI menganugerahkan Desa Cikaso sebagai pemenang dalam anugerah karya Desa BRILiaN pada 10 Januari 2024 di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta. Anugerah tersebut tidak terlepas dari kerja sama pemerintah desa dan masyarakat yang dijembatani oleh BUMDes Sangga Emas dalam  mengoptimalkan kekayaan alam yang dimilikinya.

“Dengan penghargaan ini, semoga dapat terus memotivasi kami untuk membangun desa dalam upaya meningkarkan kesejahteraan masyarakat Cikaso khususnya. Penghargaan ini semoga bisa menjadi inspirasi bagi desa lain untuk sama-sama bergerak maju melalui program pembangunan yang berkelanjutan,” ucap Hidayat saat dihubungi tim Galamedia pada Minggu, 21 April 2024.

Kepala desa yang menjabat sejak 2020 ini mengatakan bahwa keberhasilan Desa Cikaso tidak terlepas dari peran BUMDes Sangga Emas yang mampu menjadi lead sector dalam mengembangkan unit-unit usaha.

“Saat ini ada 10 unit usaha yang dikelola oleh BUMDes yang mampu melibatkan 86 warga desa untuk bekerja di masing-masing unit usaha. Beberapa di antaranya yakni pabrik gabah, sentra bawang merah, kluster usaha jamur, agrowisata terpadu, pengelolaan sampah terpadu, dan klinik Pengendalian Hama Terpadu (PHT) sebagai unit usaha yang kami kelola,” sambungnya. Hidayat juga menambahkan kini desanya juga sedang fokus dalam mengembangkan Bumi Perkemahan dan Agrowisata Bukti Panagaran serta Kolam Renang Cimalati sebagai unit usaha tambahan guna mendongkrak pendapatan masyarakat sekitar.

Pengelolaan penghasilan pada sentra-sentra usaha tersebut kini telah dikelola secara terpadu oleh BUMDes melalui layanan inklusi keuangan dari BRI. Kini setiap unit usaha sudah memiliki fasilitas sebagai merchant BRI dalam mengelola transaksi pembayaran sehingga pemantauan keuntungan bisa dilakukan secara terpusat oleh BUMDes Sangga Emas.

Menurut Direktur Utama BUMDes Sangga Emas Cikaso, Safarudin, kehadiran BRI membantu cash management karena banyaknya unit usaha yang ada di desanya. “Unit-unit usaha Desa Cikaso saat ini sudah mendapatkan fasilitas merchant BRI yang terintegrasi dengan Qlola BRI yang dipegang oleh BUMDes. Sehingga setiap pemasukan desa dari masing-masing usaha terpantau dengan baik,” ucap Safarudin saat dihubungi terpisah.

Inovasi digital inilah yang membuat Desa Cikaso diganjar hadiah Rp750 juta sebagai juara dua dalam anugerah karya Desa BRILiaN periode 2023. Direktur Utama BRI, Sunarso dalam malam penganugerahan pada Januari lalu menyampaikan bahwa inklusi layanan perbankan menjadi indikator lain selain inovasi dan kolaborasi yang dilakukan oleh unsur pemerintahan desa.  

“Dengan dilakukan pembinaan melalui program Desa BRILiaN, jumlah nasabah meningkat 47,7 persen secara tahunan dan 3,2 juta orang jadi punya rekening tabungan. Desa Cikaso turut memenuhi hal itu dengan kolaborasi bersama unsur desa yang juga mendorong inklusi keuangan di sana,” kata Sunarso.

Hidayat menceritakan bahwa hasil yang didapatkan Desa Cikaso adalah awal untuk mewujudkan desa yang unggul. "Seperti visi kami, menjadikan Desa Cikaso sebagai desa yang maju, sejahtera, berdaya saing modern, dan berakhlak mulia. Semoga semangat ini dapat tercapai ke depannya,” tutup Hidayat dalam bincang singkat dengan tim Galamedia.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler