Ini Penyebab Israel Khawatir Jika Joe Biden Mengkan Pilpres Amerika Serikat

5 November 2020, 18:17 WIB
Kolase foto Presiden Amerika Serikat Donald Trump (atas) dengan bendera negara Israel dan Palestina (bawah). /Pikiran-rakyat.com


GALAMEDIA - Hasil penghitungan suara Pilpres AS 2020 antara Donald Trump dan Joe Biden menjadi perhatian dunia.

Dari catatan data terakhir penghitungan suara yang dihimpun AP secara live, Trump berhasil mengumpulkan 214 suara elektoral dengan jumlah 68.593.329 pemilih.

Di sisi lain Biden unggul dengan jumlah suara 72.055.975 dan suara elektoral mencapai 264.

Baca Juga: Penampakan Awan Lentikularis Mirip UFO Kagetkan Warga, BMKG Ungkap Bahayanya

Biden hanya perlu mengumpulkan 6 suara lagi untuk keluar sebaga pemenang Pilpres AS 2020.

Dilansirkan The Sun, Pemilu Presiden AS 2020 ini memperoleh partisipasi pemilih tertinggi untuk pemilu sejak 1908.

Tahun ini, ada 65 persen warga Amerika yang memenuhi syarat memberikan suara.

Baca Juga: Pilpres AS 2020: Donald Trump Disebut Tengah Berperang Saudara dengan Fox News

Joe Biden disebut menjadi Capres Amerika Serikat yang menerima suara terbanyak dalam pemilu AS sepanjang sejarah.

Bila dibandingkan, jumlah suara yang diterima Biden melampaui suara yang dikumpulkan Barack Obama pada tahun 2008, yakni sebanyak 69.498.516.

Manajer kampanye Biden, Jen O'Malley Dillon optimis bila Joe akan keluar sebagai pemenang.

Baca Juga: Exit Permit Dibatalkan Arab Saudi, Habib Rizieq Jadi Pulang ke Tanah Air?

"Joe Biden berada di jalur yang tepat untuk memenangkan pemilihan ini, dan dia akan menjadi presiden Amerika Serikat berikutnya. Kami yakin kami berada di jalur yang jelas menuju kemenangan sore ini," ujar Dillon seperti dilansirkan zonajakarta "Israel Harus Bersiap Hadapi Mimpi Buruk Bila Joe Biden Menang dari Trump dan Menjadi Presiden AS"

Kemenangan Biden bisa membuat Israel ketar-ketir. Terpilihnya Biden dipercaya sebagian besar orang Israel bisa menciptakan kerenggangan antara negaranya dengan AS.

Mengutip NPR, Trump bahkan memindahkan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem. Dia memihak klaim Israel atas kota itu, meski warga Palestina juga ingin mendirikan ibu kota sendiri di sana

Baca Juga: Joe Biden Kian Dekati Gedung Putih, Warga India Lukis Slogan Harapkan Kemenangan Kamala Harris

Trump juga mengakui aneksasi Israel atas Dataran Tinggi Golan, yang direbut dari Suriah. Dia bahkan mengusulkan kesepakatan damai yang akan membuat Israel mencaplok semua permukiman Tepi Baratnya, yang menurut warga Palestina akan membuat mereka tidak mungkin memiliki negara yang layak untuk mereka sendiri.

Pengamat politik Palestina- Israel Adnan Abu Amer mengungkapkan ancaman yang akan diterima Israel bila Biden bisa menjad penghuni Gedung Putih.

"Israel juga memperkirakan masalah permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki akan kembali menjadi agenda pemerintahan Demokrat, yang kemungkinan akan melihat mereka sekali lagi sebagai penghalang perdamaian," kata Adnan Abu Amer, Rabu 4 November 2020.

Baca Juga: Viral!! Oknum Brimob Lempar Anak Kucing ke Parit, Mabes Polri Langsung Bereaksi

Mereka menilai bila Biden akan mengambil kebijakan yang bertolak belakang dengan lawannya.

Biden diyakini akan membuka kembali Kedutaan Besar Palestina di Washington, tepatnya Kantor Organisasi Pembebasan Palestina, yang ditutup Trump pada 2018.

Tak menutup kemungkinan juga bila Biden akan mengembalikan bantuan kepada lembaga-lembaga Palestina, serta UNRWA, yang menyediakan layanan dasar penting bagi pengungsi Palestina.

Baca Juga: Indonesia Alami Resesi, Rupiah Malah Ditutup Positif pada Sore Ini

Tetapi Biden tidak bermaksud menggunakan bantuan kepada Israel sebagai alat untuk menekannya agar mengubah kebijakannya.*** (Hani Affifah/zonajakarta.com)

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler