Network
GALAMEDIA - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat melalui UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat melakukan kegiatan analisa koleksi Museum Sri Baduga. Hasil rangkaian kegiatan analisis tersebut nantinya akan menghasilkan buku Analisa koleksi Museum Sri Baduga.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat H. Dedi Taufik melalui Kepala UPTD Pengelolaan Kebudayaan Eric Henriana mengatakan kegiatan teesebut dilaksanakan selama bulan Desember 2020. Diawali dengan tahapan pengkurasian koleksi yang akan dianalisa kurator, dari berbagai klasifikasi yang mengandung unsur aksara.
Baca Juga: Memahami Nama-nama Asmaul Husna: Berikut Bacaan Arab, Latin, dan Arti 10 Asmaul Husna
“Analisa koleksi dilaksanakan dalam bentuk mengkaji dan menganalisis koleksi Museum Sri Baduga dari berbagai klasifikasi yang mengandung unsur aksara. Kegiatan ini dilaksanakan selama bulan Desember dengan tahapan pengkurasian koleksi yang akan dianalisa oleh kurator,” ujar Kepala UPTD Pengelolaan Kebudayaan Eric Henriana kepada awak media di Museum Sri Baduga Jalan BKR No. 185 Tegallega Bandung, Jumat 18 Desember 2020.
Hasil analisa tersebut menurut Erick Heriana, kemudian dilakukan kajian koleksi berupa deskripsi masing-masing objek koleksi. Deskripsi mencakup identifikasi fisik serta fungsi koleksi, baik fungsi dari koleksi itu sendiri maupun secara fungsi sosialnya.
Baca Juga: Terbaru, Harga Emas Hari Ini, Jumat 18 Desember 2020 Meroket, Antam 2 Gram Rp1.934.000
Untuk kajian koleksi ini lanjut Erick Henriana, akan dilakukan oleh Tim Ahli dari berbagai disiplin ilmu yang berkaitan. Tim terdiri dari, Dr. Ade Kosasih, M.Hum (Filolog UNPAD), Mamat Ruhimat, M.Hum (Filolog UNPAD), Ghilman Assilmi, M.Hum (Arkeolog UI), Irsyad Leihitu, S.Hum (Arkeolog UI) dan Asri Hayati Nufus, S.Hum (Arkeolog UI).
“Hasil dari Analisa dan kajian Tim ahli nantinya akan melalui proses editing oleh editor da output dari kegiatan ini berupa buku Analisa koleksi Museum Sri Baduga. Mudah-mudahan ke depan buku Analisa koleksi Museum Sri Baduga dapat bermanfaat bagi penelitian yang dilakukan peneliti, mahasiswa maupun pengunjung,” pungkas Erick Henriana.****
Baca Juga: Artis TA Ditangkap Polisi Dalam Kasus Prostitusi, Konon Tarifnya Hingga Rp40 Juta, Benarkah?
