IHSG Berpeluang Menguat Didorong Sentimen Panandatanganan Paket Situmulus di AS

- 29 Desember 2020, 10:06 WIB
Ilustrasi pergerakan saham: IHSG pada sebulan terakhir telah mengalami ambruk sedalam 7,20 persen dan di awal bulan ini IHSG kembali bangkit.
Ilustrasi pergerakan saham: IHSG pada sebulan terakhir telah mengalami ambruk sedalam 7,20 persen dan di awal bulan ini IHSG kembali bangkit. /Antaranews/

GALAMEDIA - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa 29 Desember 2020, berpeluang menguat masih didorong sentimen ditandatanganinya paket stimulus di Amerika Serikat.

Pagi ini, IHSG dibuka menguat 19,17 poin atau 0,31 persen ke posisi 6.112,72. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,84 poin atau 0,61 persen ke posisi 961,73.

"Secara sentimen, pergerakan IHSG hari ini berpotensi menguat didukung oleh optimisme pasar terhadap paket stimulus AS. Dari dalam negeri, aksi profit taking masih akan membayangi pergerakan indeks," kata Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi dalam laporan yang dikutip Antara di Jakarta, Selasa.

Baca Juga: Ace Hasan: Negara Kokoh Karena Ditopang Spiritualitas

Bursa AS Senin (28/12) kemarin ditutup menguat setelah Presiden Donald Trump mundur dari ancaman sebelumnya dan menandatangani paket bantuan virus Corona. Selain itu, DPR juga mendukung proposal presiden untuk meningkatkan pemeriksaan stimulus menjadi 2.000 dolar AS dari 600 dolar AS, yang menciptakan dilema politik bagi Senat Partai Republik.

Dengan demikian, investor menyambut baik paket bantuan AS, memulihkan beberapa optimisme yang mendorong saham global ke rekor bulan ini bahkan ketika pandemi meningkat.

Bursa Eropa mayoritas ditutup di zona positif setelah poundsterling berfluktuasi karena Inggris meraih kesepakatan perdagangan Brexit bersejarah dengan Uni Eropa.

Baca Juga: Trenggono: Jangan Sampai Kalah pada Pihak yang Ingin Merampok Kekayaan Laut Kita

Dari komoditas, harga minyak WTI naik 0,5 persen di tengah optimisme pasar akibat paket stimulus dan menjelang pasokan baru dari OPEC+. Harga batu bara juga terpantau naik lebih dari satu persen.

Selanjutnya, investor masih akan terfokus pada kebijakan pemerintah untuk tahun 2021 mengenai pembatasan WNA hingga vaksinasi serta implikasi dari pergerakan ekuitas global di akhir tahun.

Baca Juga: Asmaul Husna: Yuk Dzikir Pagi dengan Nama-nama Allah yang Maha Indah

Indonesia baru saja melakukan tindakan cepat menutup akses WNA mulai awal tahun 2021 untuk menahan penyebaran mutasi baru dari COVID-19 yang mulai ramai di Eropa.

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x