Gerakan Indonesia Melindungi Balita dan Ibu Hamil Dari Paparan BPA

- 30 Desember 2020, 09:53 WIB
botol galon
botol galon /png.com

Seperti yang disampaikan melalui kultwit akun @misterespect bahwa BPA itu berbahaya.
Akun tersebut juga menambahkan data-data dan pendapat para ahli kesehatan.

“Saat ini masyarakat makin menyadari pentingnya memilih air minum yang sehat dan tidak terpapar Zat BPA. Zat BPA ini hampir dilarang di seluruh dunia untuk penggunaan di kemasan makanan dan minuman. Buktinya negara – negara maju sudah mengganti kemasan yang mengandung zat BPA dengan bahan lain yang lebih aman,” kata Iwan lagi.

Sejak tahun 2010, misalnya, pemerintah Kanada dengan tegas melarang penggunaan plastik BPA pada botol minum bayi. Penggantinya adalah BPS (bisphenol-S) dan BPF bisphenol-F (bisphenol-F). Begitu juga Austria yang melarang BPA pada tahun 2011, Belgia (tahun 2012), Swedia (2012), Prancis (2012) dan Denmark (2013).

Baca Juga: Sering Mengusik Indonesia, Begini Nasib Vanuatu di Tengah Pandemi Covid-19

Kemasan Air minum galon isi ulang secara tampilan berwarna kusam atau sedikit berwarna gelap. Nah sifat kemasan air minum galon isi ulang yang keras itu lantaran mengandung bisphenol A.

“Jadi hubungan BPA dengan plastik adalah, BPA berperan sebagai kandungan yang mengawetkan serta memperkuat plastik agar kemasan tidak rusak, yang mempunyai sifat membentuk plastik menjadi keras, mudah dibentuk dan kuat,” ujar Iwan.

Jika ingin mengikuti anjuran internasional untuk hidup sehat harus menggunakan kemasan plastik makanan dan minuman BPA free.

Baca Juga: Jelang Tgahun Baru, Rupiah Menguat 16 Poin ke Rp14.114/Dolar dan ISHG Menguat 15.95 Poin

“Perubahan harus dimulai dari sekarang dan diri kita sendiri. Jadi sebaiknya sebelum mengonsumsi sesuatu pastikan kemasan yang digunakan adalah BPA Free. Demi kebaikan kita dan masa depan bangsa Indonesia dengan melindungi bayi, balita dan ibu hamil dari paparan BPA,” tukas Iwan.

Pada kesempatan lain, dokter spesialis kandungan, Dr. Darrel Fernando mengatakan, agar memperhatikan kemasan minuman dan makanan dengan melihat dulu kode plastiknya.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x