Larang Perayaan Imlek, Beijing China Tutup Ratusan Tempat Ibadah

- 9 Januari 2021, 13:15 WIB
Ilustrasi Bendera China.
Ilustrasi Bendera China. /Pixabay/glaborde7

Distrik Shunyi, Kamis 7 Januari 2021 kembali mendapati satu kasus positif sejak diterapkan pembatasan aktivitas masyarakat pada 26 Desember 2020 setelah ditemukan dua kasus baru.

Di Beijing terdapat delapan area yang masuk kategori risiko menengah, termasuk tujuh desa di Distrik Shunyi.

Anjuran tersebut dikeluarkan menyusul klaster baru di Beijing yang dekat dengan wilayah Provinsi Hebei.

Baca Juga: Arab Saudi Buka Pintu Masuk, Tapi Tidak Bagi Pendatang dari Negara Ini, Termasuk Indonesia?

Sebanyak 127 kasus positif dan 183 kasus tanpa gejala ditemukan di Hebei sejak Sabtu, 2 Januari 2021.

Beberapa pasien tersebut ditemukan di Shijiazhuang, Ibu Kota Provinsi Hebei, yang mengunjungi pasar, upacara pernikahan, perayaan kelahiran, dan aktivitas massal lainnya. Bahkan ada seorang yang positif setelah menghadiri tiga pesta undangan perkawinan sejak 30 Desember 2020 hingga 2 Januari 2021.

Beberapa kasus positif lainnya terdapat para orang tua berusia lanjut yang menghadiri beberapa kegiatan keagamaan di pinggiran Kota Shijiazhuang sebelum didiagnosis positif.

"Beberapa warga desa yang positif sebelumnya melakukan kegiatan keagamaan setiap Rabu, Jumat, dan Minggu di desanya. Kegiatan itu diikuti puluhan orang yang semuanya para lansia," kata Kepala Desa Xiaoguozhuang, Shijiazhuang, dikutip media lokal.

Baca Juga: Aura Kasih Bikin Geger! Telinganya Diperban: Serem, Pake Dibor Segala Tulangnya

Gereja Katolik di Shijiazhuang telah ditutup dan kegiatan peribadatan serta pendidikan juga telah ditiadakan untuk sementara waktu.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah