Pada kesempatan itu, Dandim berpesan, kepada warga, terutama yang bermukim dikawasan bencana agar selalu waspada. Apalagi intensitas hujan di wilayah Sumedang, diperkirakan masih tinggi untuk beberapa waktu ke depan.
Begitu pun, bagi seluruh anggota agar selalu siaga tanggap darurat. Siapkan selalu alat kelengkapab masing-masing, untuk kenyamanan dan keamanan di dalam melaksanakan tugas. "Utamakan faktor keamanan, pada saat digerakkan perbantuan bencana alam," tandasnya.
Baca Juga: Diserang Kelompok Kriminal Bersenjata, Seorang Prajurit TNI Gugur saat Terjadi Kontak Senjata
Sementara itu, Babinsa Desa Cihanjuang Sertu Sumpriam Budi, menjelaskan kronologis kejadiannya. Almarhum bersana rombongan Sabtu 9 Januari 2021 sekitar pukul 18.15 wib, Sabtu bergerak melaksanakan peninjauan lokasi longsor.
Namun sekitar pukul 19.45 setelah longsor susulan terjadi, petugas evakuasi yang melakukan pendataan korban, kehilangan kontak dengan almarhum.
Untuk selanjutnya, sekira pukul 22.30 Wib, bantuan alat berat berupa eksavator Kodim 0610/ Sumedang tiba di lokasi bencana. Di tengah rintik hujan, evakuasi korban bisa dilanjutkan.
Atas kinerja tim gabungan, akhirnya pada Minggu dini hari 10 Januari 2021, tepatnya sekira pukul 01.00 Wib, berhasil ditemukan 14 orang korban (3 orang selamat dan 11 orang meninggal dunia).
Baca Juga: Tinjau Lokasi Longsor di Kabupaten Sumedang, Ini yang Dikatakan Doni Monardo
"Diantaranya, Pak Tyo yang berhasil dievakuasi dan diangkut ke Puskesmas Sawahdadap. Setelah dinyatakan meninggal almarhum langsung diantarkan ke rumahnya, di Desa Cikole," ungkapnya. **
.