Dua Ruang Kelas SDN Babakan Jeruk Tasikmalaya Ambruk Akibat Pergerakan Tanah yang Terus Melebar

- 9 Februari 2021, 09:06 WIB
Aparat gabungan mengecek lokasi bagunan ruang kelas SDN Babakan Jeruk  yang ambruk akibat pergerakan tanah di Kampung Babakan Jeruk, Kecamatan Cibalong.
Aparat gabungan mengecek lokasi bagunan ruang kelas SDN Babakan Jeruk  yang ambruk akibat pergerakan tanah di Kampung Babakan Jeruk, Kecamatan Cibalong. / Septian Danardi
 
 
GALAMEDIA - Dua ruang kelas di sebuahj sekolah dasar negeri (SDN) di Kampung Babakan Jeruk RT 003 RW 002, Desa singajaya, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya, yang sempat retak akibat pergerakan tanah pada, Jumat 5 Februari 2021 lalu. Bangunan kelas tersebut akhirnya ambruk, akibat retakan terus melebar pada Selasa pagi, 9 Februari 2021.

Salah seorang warga setempat Wawan (54) mengatakan, bangunan ruang kelas di SDN tersebut mengalami retak-retak sejak sepekan lalu. Sebelum ambruk, terdengar suara gemuruh dan getaran seperti ada gempa.

Dikatakannya, salah satu bangunan ruang kelas di SDN Babakan Jeruk ambruk sekitar pukul 05.45 WIB. Ruang 2 lantai itu roboh disebabkan pergeseran tanah yang terus bergerak.

"Sebelum ambruk, di kawasan ini terus diguyur hujan lebat sejak hari kemarin hingga Senin dini hari. Subuh terdengar suara gemuruh dan ada getaran seperti gempa, lalu bangunan ruang kelas itu ditemukan sudah kondisi ambruk," katanya.
 
Baca Juga: 6 Fakta Seputar Perang Badar di Masa Rasulullah, Perang dengan Jumlah Pasukan yang Tak Seimbang Tapi Menang

Danramil 1216/Cibalong Kapten Inf Endang Dudi mengatakan, pergerakan tanah yang menyebabkan bangunan SDN Babakan Jeruk tersebut diketahui oleh warga sekitar pukul 05 .45 WIB. Dari laporan itu, pihaknya bersama kepolisian melakukan pengecekan ke lokasi.

"Saat datang ke lokasi bangunan sudah ambruk. Kami sebelumnya juga melakukan pengecekan setelah mendapat laporan adanya sebagain dinding ruang kelas retak-retak. Pihak sekolah juga sudah diberitahukan terkait kondisi bagunan sekolah tersebut," katanya.

Pada saat kejadian pergerakan tanah, kata Endang, curah hujan yang cukup tinggi disertai angin di wilayah Kecamatan Cibalong. Sehingga mengakibatkan pergeseran tanah dan bangunan sekolah mengalami keretakan
 
"Tidak ada korban dalam kejadian itu, sebab masa pandemi covid 19 ini murid sekolah belajar di rumah," katanya.
 

Diungkapkan Endang, akibat kerusakan itu kerugian materil diperkirakan Rp 750 Juta.

Kejadian ini sudah dilaporkan dan dikordinasikan oleh diinas terkait untuk penanggulangannya. Pergerakan tanah juga mengancam pemukiman penduduk. Pihaknya menghimbau kepada pihak sekolah dan memberikan arahan kepada warga masyarakat untuk lebih waspada. ***

 
 
 

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x