Memasuki Musim Kemarau, BPBD Cianjur Tingkatkan Pengawasan Pergerakan Tanah di Warungkondang

- 29 Agustus 2020, 13:13 WIB
Babinsa Koramil Salawu dampingi Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung untuk penelitan pergerakan tanah di Pusparahayu, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (13/12/2019).
Babinsa Koramil Salawu dampingi Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung untuk penelitan pergerakan tanah di Pusparahayu, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (13/12/2019). /Ilustrasi/

GALAMEDIA - Memasuki musim kemarau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Cianjur, meningkatkan pengawasan pergerakan tanah seperti di Kecamatan Warungkondang, akibat pergerakan tanah satu rumah warga ambruk, hingga pemilik rumah terpaksa mengungsi.

Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan mengatakan pihaknya langsung menuju lokasi dan melakukan pendataan serta mengimbau warga sekitar untuk segera mengungsi jika melihat tanda pergerakan tanah susulan kembali meluas.

"Kami sudah melakukan pendataan dan akan mengajukan bantuan pembangunan untuk rumah yang terdampak. Satu rumah rusak berat milik ibu Eem yang saat rumahnya ambruk sedang berada di dalam rumah, sedangkan dua rumah lainnya terancam," katanya, Sabtu 29 Agustus 2020.

Baca Juga: Mantan Ibu Negara Amerika Serikat Frustasi dengan Adanya Kekerasan Terhadap Orang Kulit Hitam

Dijelaskannya, pergerakan tanah pada musim kemarau jarang terjadi, namun pihaknya akan tetap melakukan pengawasan dan pemantauan dengan melibatkan relawan di masing-masing desa yang masuk dalam wilayah rawan bencana alam.

Sementara Eem (57) pemilik rumah yang ambruk akibat pergerakan tanah, berhasil selamat meskipun rumahnya di Kampung Cikanyere Babakan, Desa Cieundeur, Kecamatan Warungkondang, rusak berat akibat pergerakan tanah yang terjadi.

"Saat tembok rumah bagian belakang tiba-tiba ambruk, saya sedang melaksanakan sholat, mendegar suara gemuruh saya sempat tidak bisa berdiri. Beruntung beberapa orang tetangga membawa saya keluar dari dalam rumah," katanya.

Baca Juga: Soal Kasus Djoko Tjandra, Kabareskrim: Ini Marwah Hukum, Polri Harus Dengar Masyarakat

Ambruknya bangunan rumah bagian belakang akibat pergerakan tanah tersebut terjadi Jumat sore, tidak ada hujan ataupun angin sebellumnya, namun dia sempat melihat tembok rumah retak dan sempat bergetar, namun dia tidak menduga akan sampai ambruk.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x