Myat Thu mengatakan, bahwa dia dan Deng Jia Xi merupakan demonstran yang datang dan berkumpul dengan damai diantara ratusan demonstran lain yang hadir.
Sesaat sebelum polisi melakukan penyerangan terhadap demonstran, Deng Jia Xi sempat berteriak "Kami tidak akan lari" dan "darah tidak boleh ditumpahkan".
Awalnya polisi menyerang para demonstran hanya menggunakan gas air mata, tapi lama kelamaan mereka mulai berperilaku agresif dan mulai menembaki para demonstran dengan pistol berisi timah panas.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG untuk Wilayah Jakarta! Simak Ramalan Cuaca DKI Jakarta, Jumat 5 Maret 2021
Pada saat itu para demonstran sempat berlarian dan berpencar untuk menghindari tembakan tersebut. Sampai akhirnya terdengar suara tembakan dan suara teriakan "Seorang gadis telah meninggal".
Myat Thu benar-benar tidak mengira bahwa gadis yang diteriakan itu adalah Deng Jia Xi.
"Saya tidak tahu bahwa itu dia," ucap Myat Thu.
Selain itu, yang menarik dari kisah Deng Jia Xi adalah kertas yang dibawa pada saat unjuk rasa tersebut.
Baca Juga: Heboh Jokowi Ajak Benci Produk Asing, Mendag M Lutfi Ungkap Presiden Sedang Marah-marah
Seolah sudah mempunyai firasat sebelum kematiannya, Deng Jia Xi membawa kertas bertuliskan sebagai berikut: