Kudeta Myanmar, Pasukan Militer Bunuh 34 Pengunjuk Rasa

- 4 Maret 2021, 06:18 WIB
Hadangan pasukan keamanan Myanmar mengakibatkan 9 orang demonstran tewas tertembus peluru.
Hadangan pasukan keamanan Myanmar mengakibatkan 9 orang demonstran tewas tertembus peluru. /Reuters/

GALAMEDIA - Pasukan militer Myanmar secara dramatis meningkatkan tindakan keras mereka terhadap protes kudeta bulan lalu.

Menurut akun di media sosial dan laporan berita lokal yang dikumpulkan oleh seorang analis data, Militer Myanmar menewaskan sedikitnya 34 pengunjuk rasa pada Rabu 3 Maret di beberapa kota.

Hal itu merupakan jumlah kematian harian tertinggi sejak kudeta 1 Februari 2021 lalu, melebihi sebelumnya yang tewas sekitar 18 orang menurut Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Pasukan militer Myanmar menembakkan ketapel ke arah demonstran, mengejar mereka dan bahkan secara brutal memukuli kru ambulans.

Baca Juga: Jhoni Allen Gugat AHY ke PN Jaksel, Andi Arief Ungkap 4 Kebohongan Jhoni Allen

Demonstran secara bersama membanjiri jalan-jalan kota di seluruh negeri sejak militer merebut kekuasaan dan menggulingkan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.

Jumlah mereka tetap tinggi bahkan ketika pasukan keamanan berulang kali menembakkan gas air mata, peluru karet, dan peluru tajam untuk membubarkan massa, dan menangkap pengunjuk rasa secara massal.

Kebuntuan yang semakin meningkat, sayangnya sudah biasa terjadi di negara tersebut dengan sejarah panjang perlawanan damai terhadap kekuasaan militer dan penumpasan brutal.

Kudeta tersebut membalikkan tahun-tahun lambatnya kemajuan menuju demokrasi di negara Asia Tenggara itu setelah lima dekade pemerintahan militer.

Baca Juga: Kabar Buruk! Hubungan Al dan Andin Semakin Membaik, Ikatan Cinta Segera Tamat?

Korban tewas pada Rabu 3 Maret kemarin itu dikumpulkan oleh seorang analis data yang berbicara tanpa menyebut nama karena dia mengkhawatirkan keselamatannya.

Dia juga mengumpulkan informasi di mana dia bisa tahu tentang nama korban, usia, kota asal, dan di mana serta bagaimana mereka dibunuh.

Menurut daftarnya, jumlah kematian tertinggi terjadi di Yangon, yaitu 18 orang. Di pusat kota Monywa, yang menjadi tempat ramai, delapan kematian dilaporkan.

Tiga kematian dilaporkan di Mandalay, kota terbesar kedua di negara itu, dan dua di Salin, sebuah kota di wilayah Magwe.

Mawlamyine, di sebelah tenggara negara Myanmar, serta Myingyan dan Kalay, keduanya di Myanmar tengah, masing-masing mengalami satu kematian.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 4 Maret 2021: Happy Ending, Nana dan Dewa Bersatu Kembali

Sebagai bagian dari tindakan keras, aparat keamanan juga menangkap ratusan orang, termasuk wartawan.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x