Warga Papua Tolak Pulau Biak Dijadikan Landasan SpaceX Milik Elon Musk

- 10 Maret 2021, 18:01 WIB
CEO Elon Musk
CEO Elon Musk /Instagram/@elonmusk


GALAMEDIA - Masyarakat Papua mengatakan mereka tidak terima jika pulaunya ditawarkan sebagai lokasi peluncuran potensial untuk proyek SpaceX milik Elon Musk.

Mereka mengatakan bahwa kehadirannya hanya akan menghancurkan ekosistem pulau mereka dan membuat orang-orang meninggalkan rumah mereka.

Seorang perwakilan pemerintah Indonesia mengatakan bahwa pelabuhan antariksa yang direncanakan sedang dikembangkan dengan berkonsultasi dengan pemerintah Papua dan masyarakat lokal, dan bahwa pengembangan Biak sebagai "Pulau Luar Angkasa" akan membawa dampak ekonomi yang positif bagi penduduk pulau.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 14 Segera Dibuka: Kuota 600.000 Orang, Siapkan Berkas dan Simak Cara Daftarnya

Namun, masyarakat Papua di Biak sangat menentang, dengan alasan landasan peluncuran luar angkasa akan mendorong deforestasi, meningkatkan kehadiran militer Indonesia, dan mengancam masa depan mereka di pulau itu.

Seorang kepala suku di pulau itu, Manfun Sroyer, mengatakan dia khawatir orang Papua akan terusir dari rumah mereka.

“Pelabuhan antariksa ini akan merugikan tempat perburuan tradisional kami, merusak alam tempat hidup kami bergantung. Tapi, jika kami protes, kami akan segera ditangkap,” tutur Kepala Suku Manfun Sroyer dikutip Galamedia dari The Guardian.

Baca Juga: Kaesang Terus Diserang Ibunda Felicia Tissue, Ernest Prakasa: Sebenarnya Siapa yang Lebih Patah Hati?

Sebelumnya, Badan antariksa Rusia, Roscosmos juga memiliki tujuan untuk mengembangkan situs peluncuran roket besar di pulau Biak pada tahun 2024.

“Pada 2002, Rusia menginginkan tanah kami untuk peluncuran satelit. Kami memprotes dan banyak yang ditangkap dan diinterogasi, sekarang mereka membawanya kembali, dan intimidasi ini masih berlangsung,” ujar Manfun Sroyer.

Biak sendiri adalah bagian dari provinsi Papua yang mana hingga saat ini masih sering berlangsung kampanye pemisahan diri untuk melawan pemerintahan Indonesia.

Baca Juga: Mengenal Perjalanan Rasulullah ke Sidratul Muntaha Berdasarkan Al-Quran dan Hadist

Pantai timur Biak menghadap samudra Pasifik, dan lokasinya, satu derajat di bawah ekuator, ideal untuk meluncurkan satelit orbit rendah untuk komunikasi, dengan lebih sedikit bahan bakar yang dibutuhkan untuk mencapai orbit. Kedekatannya dengan cagar alam juga menjadikannya kandidat utama untuk situs peluncuran.

Diketahui, Presiden Joko Widodo menawarkan pulau Biak dengan tujuan memikat Tesla ke Indonesia dan bisa mempromosikan deposit nikel Indonesia.

Yang mana diketahui bahwa bahan bakar utama untuk kendaraan tesla adalah Nikel. Jika berhasil, operasi Tesla dan SpaceX selanjutnya dapat mempercepat ekstraksi sumber daya di Papua dan Papua Barat.

Baca Juga: Ejek Aksi Damrizal Menangis, Yan Harahap: Baru Tahu Saya, Orang Membual Air Matanya Bisa Keluar Lewat Jidat

Namun hal ini dengan tegas ditentang warga Papua dan pakar lingkungan karena khawatir lokasi peluncuran akan semakin merusak ekosistem pulau yang rapuh.

Sebelumnya diketahui bahwa Elon Musk ditawari untuk menggunakan sebagian dari pulau kecil Biak di Papua oleh Presiden Indonesia Joko Widodo pada bulan Desember 2020.***

 

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x