Ekonomi Syariah Perlu Branding yang Kuat, Ma'ruf Amin: Indonesia Mampu Jadi Pusat Ekonomi Syariah Dunia

- 11 Maret 2021, 15:30 WIB
Wakil Presiden Republik Indonesia Prof. Dr. (HC) K.H. Ma'ruf memberikan keynote speech-nya pada webinar  "Branding Ekonomi Syariah Indonesia : Menuju Pusat Ekonomi Syariah Dunia"  yang diselenggarakan Fakultas Hukum Unpad dan Ikatan Keluarga Alumni Notariat (Ikano) Unpad, Rabu 10 Maret 2021.
Wakil Presiden Republik Indonesia Prof. Dr. (HC) K.H. Ma'ruf memberikan keynote speech-nya pada webinar "Branding Ekonomi Syariah Indonesia : Menuju Pusat Ekonomi Syariah Dunia" yang diselenggarakan Fakultas Hukum Unpad dan Ikatan Keluarga Alumni Notariat (Ikano) Unpad, Rabu 10 Maret 2021. /IKANO Unpad


GALAMEDIA - Wakil Presiden Republik Indonesia Prof. Dr. (HC) K.H. Ma'ruf Amin, mengungkapkan sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia, Indonesia sangat potensial untuk mengembangkan keuangan dan ekonomi syariah.

Hal ini akan berimplikasi pada kebutuhan produk dan jasa halal yang terus meningkat.
Dengan berkembangnya kelas menengah dan generasi milenial muslim yang sadar akan kebutuhan dan melakukan kegiatan sesuai keyakinannya, maka semakin meningkatkan kebutuhan akan produk dan jasa keuangan syariah.

Pernyataan tersebut disampaikan Ma'ruf Amin dalam webinar nasional "Branding Ekonomi Syariah Indonesia : Menuju Pusat Ekonomi Syariah Dunia"
yang diselenggarakan Fakultas Hukum Unpad dan Ikatan Keluarga Alumni Notariat (Ikano) Unpad, Rabu 10 Maret 2021.

Baca Juga: Warganet Sibuk Jodohkan Anak Ahok dengan Felicia Tissue Mantan Kaesang Pangarep, Nicholas: Not My Type

"Di samping itu, dengan halal awarness yang tinggi akan menumbuhkan industri halal seperti halal food, halal fashion, halal travel, dan lain-lain. Di mana dengan fakta tersebut Indonesia akan memperkuat ekosistem ekonomi dan keuangan syariah," jelas Ma'ruf Amin dalam siaran pers yang diterima Galamedia, Kamis 11 Maret 2021.

"Dengan potensi pasar dan SDM yang dimiliki oleh Indonesia sebagai negara mayoritas muslim di dunia, seharusnya Indonesia mampu menjadi pusat ekonomi syariah dunia. Oleh karena itu, perlu adanya upaya-upaya lebih besar dan sistematis dalam memperkuat ekonomi syariah," sambungnya.

Baca Juga: Cek Bantuan Kuota Internet Kemendikbud 2021, Simak Beberapa Aplikasi yang Dibatasi Akses
Sementara itu, Ketua Umum Ikano Unpas, Dr. Ranti Fauza Mayana S.H mengatkan ekonomi dan keuangan syariah mengalami perkembangan pesat dalam dua dasawarsa terakhir, baik secara global maupun nasional.

Dikatakan, The State of the Global Islamic Economy Report 2018/2019 melaporkan besaran pengeluaran untuk konsumsi dan gaya hidup halal berbasis syariah mencapai USD 2,1 triliun pada tahun 2017.

Ini diperkirakan akan terus tumbuh mencapai USD 3 triliun pada tahun 2023. Hal ini tentunya berimplikasi pada peningkatan permintaan terhadap produk dan jasa halal secara signifikan termasuk produk dan jasa keuangan syariah.

"Indonesia menaruh perhatian yang sangat serius kepada perkembangan ekonomi syariah agar mampu memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Masterplan Ekonomi Syariah ditetapkan dengan mengusung visi Indonesia yang mandiri, makmur dan madani dengan menjadi pusat ekonomi syariah terkemuka di dunia," urainya.

 Baca Juga: Mark Sungkar Terjerat Korupsi Dana Asian Games 2018, Dijauhi Zaskia dan Shireen Sungkar?

Ranti melanjutkan bahwa Bank Indonesia bersama dengan pemerintah dan institusi terkait juga telah meluncurkan 4Cs Strategy yang terdiri dari Commitment, Concrete, Collaborative dan Campaign yang mencakup komitmen kuat dari pihak - pihak terkait.

Di samping itu, konkretisasi program yang mudah diimplementasikan, kolaborasi dan sinergitas antara lembaga dan pihak terkait serta kampanye dan edukasi yang dilakukan secara intens mengenai nilai lebih dari gaya hidup halal.

"Aksi korporasi berupa merger yang melibatkan PT Bank Syariah Mandiri (BSM), PT Bank BRISyariah, Tbk (BRIS) dan PT Bank BNI Syariah menjadi PT Bank Syariah Indonesia, Tbk (BSI) merupakan langkah konkrit yang meniupkan optimisme meningkatnya pangsa pasar konsumen produk keuangan syariah," jelasnya.

Pengembangan Ekonomi Syariah di Indonesia tentunya tidak dapat dilepaskan dari penguatan Branding Ekonomi Syariah, salah satunya melalui penguatan literasi dan edukasi masyarakat mengenai ekonomi dan keuangan syariah.

"Ekonomi syariah memerlukan branding yang kuat untuk bisa berkembang dengan lebih cepat sekaligus membuka peluang untuk meningkatkan nilai investasi dari dalam dan luar negeri," pungkasnya. ***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah