Dipaksa Tandatangani Perjanjian, Terobsesi Tubuh Ideal Ayah Wajibkan Anak Perempuan Langsing Seumur Hidup

- 18 Maret 2021, 10:45 WIB
/

Baca Juga: Jokowi Tak Berniat 3 Periode, Haris Azhar: Statement Jokowi Kadang Beda Seperti Cuaca, Berubah-ubah

Krikler memaparkan, “Pelaku meninju dada Hicham beberapa kali dan mendorongnya ke tempat tidur. Dia kemudian mencekiknya selama sepuluh detik, sebelum menariknya ke atas, lalu meninju dadanya dan meninggalkannya.”

Hicham mencoba untuk menghentikan ayahnya tetapi dia tidak bisa bernapas dan meskipun bekas cekikan relatif ringan tetapi insiden itu sangat menakutkannya.

Keesokan paginya  beberapa saat sebelum keluarga Khadla menghadiri upacara kelulusan Amira dari universitas Hicham memberi tahuibunya bahwa ayahnya telah melewati batas.

Baca Juga: Soal Tim Indonesia yang Mundur dari Yonex All England Open 2021, BWF: Tim yang Akan Bertemu Menang WO

Di sekolah Hicham menceritakan apa yang dilaminya kepada teman-teman terdekatnya, juga guru dan staf yang kemudian melaporkannya pada polisi.

Khadla pun ditangkap malam di hari yang sama. Setelah penangkapan, Hicham memberi tahu polisi bagaimana ayahnya memperlakukannya di rumah.

Krikler mengatakan kepada juri, “Untuk pelanggaran paling kecil di rumah, ayahnya akan menyuruh anak-anak mengulurkan tangan lalu memukulinya dengan sendok kayu.”

Baca Juga: Bersyukur adalah Obat Mujarab dalam Kondisi Apapun

Hicham juga menggambarkan bagaimana ayahnya mendorong, memukul dan kadang-kadang melemparkan barang ke arahnya.

“Pelecehan itu bukan hanya fisik. Terdakwa juga akan mengancam dengan kekerasan yang ekstrem. Misalnya bagaimana dia akan mencipratkan otak anak-anaknya ke langit-langit dan membunuhnya".

Putra tertua Khadla, Karim juga menceritakan kekejaman yang dideritanya sebagai seorang anak. Tak tahan ia pun pergi dari rumah dan memutuskan semua hubungan dengan ayah dan keluarganya

Baca Juga: Tim Bulutangkis Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021, Ricky Subagja Kecewa

Sementara itu Khadla membantah telah mencekik putranya. Sebaliknya ia mengklaim dirinya hanya membela diri karena putranya sangat marah.

Khadla juga membantah mengancam atau menyakiti secara fisik.  Ia mengaku terkadang berteriak, tapi membantah mengendalikan anak-anaknya.

Kepada juri jaksa mengatakan, hak mereka untuk menilai, tetapi pengakuan setiap anak, didukung oleh ibu mereka.

Khadla disebutnya bukan hanya seorang pendisiplin tetapi juga memperlakukan anak-anaknya hingga melanggar batas dan benar-benar merupakan tindakan kriminal.***

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah