"Kurang ajar!" Kanta semakin sewot. Langsung saja lonca dibarengi pukulan tangan kanannya yang mengarah pada muka Kemed.
Kemed yang sudah siap menanti serangan lawan, dengan sangat mudahnya menghindar ke kiri. Hingga serangan musuh bisa digagalkan. Berikut lanjutannya;
Baca Juga: Pasukan Brimob Mendadak Dikerahkan ke Mabes Polri Usai Aksi Penyerangan OTK
Kanta hampir jatuh terhuyung ke depan terbawa gerakan tangannya yang menyantap angin, sangking kuatnya dorongan tenaga sendiri yang dibarengi kemarahan.
Sangat mudah sekali bagi Kemed untuk membuat musuhnya jatuh tersungkur. Dengan jalan menyapu kuda-kuda lawan yang tidak seimbang.
Akhirnya keseimbangan tubuh Kanta tidak bisa dipertahankan. Ia pun jatuh tersungkur mencium tanah.
"Aduh!" teriaknya. Sambil berusaha bangun dan kembali pasang kuda-kuda. Hidung dan mulutnya penuh dengan tanah bercampur tetesan darah.
Baca Juga: Banting Ucapan Said Aqil, Rocky Gerung Sebut Kedunguan Lebih Bahaya dari Radikalisme-Komunisme
"Can karasa keneh, Bray?!" teriak Kemed. "Pukutungtang-puruketengteng keneh?"
"Diam kunyuk!" kembali Kanta mengarahkan kedua kepalan tangannya ke arah dada lawan, dibarengi dorongan tenaga sepenuhnya.