Dosen Prodi Digital PR Latih Aktivitas MUI

- 8 April 2021, 19:13 WIB
Dosen Prodi Digital Public Relations (DPR) FKB Telkom University berfoto bersama dengan aktivis masjid di bawah MUI Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, di Masjid Al-Akhlaq, Rabu 8 April 2021.
Dosen Prodi Digital Public Relations (DPR) FKB Telkom University berfoto bersama dengan aktivis masjid di bawah MUI Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, di Masjid Al-Akhlaq, Rabu 8 April 2021. /

GALAMEDIA - Aktivis masjid harus melek digital public relations, sehingga kemakmuran masjid tercipta berkat tingginya keterlibatan jamaah dan tingginya kepercayaan donatur.

Demikian yang mengemuka dalam Pengabdian Masyarakat (Abdimas) Dosen Prodi Digital Public Relations (DPR) FKB Telkom University kepada aktivis masjid di bawah MUI Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, di Masjid Al-Akhlaq, Rabu 8 April 2021.

Aditya Ali, Dosen DPR FKB Telkom University, mengatakan, saat ini produsen sirup saja demikian agresif terkait kedatangan Ramadhan. Kalau sempat datang ke mini market, atau iklan komersial, sirup demikian ramai dipariwirakan.

Baca Juga: Tidak Banyak yang Tahu! 4 Daftar Algojo Tersadis di Dunia, Salah Satunya dari Indonesia

Baca Juga: Jessica Mila Mulai Berjalan Menggunakan Tongkat tapi Sukses Luluhkan Hati Omar Daniel dalam 'Invalidite'

"Karena itu, aktivis masjid jangan kalah promosi. Kita pun harus sama semangat mendorong jamaah lebih aktif ke masjid saat Ramadhan. Kita harus optimalkan sarana komunikasi dan informasi kepada jamaah melalui pendekatan desain digital public relations," katanya.

Hadir dalam kesempatan itu Ketua MUI Sukawarna Amu Sahiri, Sekum MUI Sukawarna Agus Riansyah, serta perwakilan DKM di bawah MUI.

Mereka, antara lain, Ketua DKM Al-Mustafa Zaini Ramdani, Kabid Pemuda DKM Baitul Amanah Rohmat Muhyidin, Pengurus Baitul Ma'mur Al-Barokah Nanang Supriatna, Pengurus Majelis Taklim Mar'atu Sholihah Endah Jubaedah, Pengurus Majelis Taklim Khairunnisa Sri Hayati, dan Pengurus DKM Al-Jihad Iden Amir Hamzah.

Baca Juga: Tak Disangka! 5 Negara Ini Ternyata Mempelajari Bahasa Indonesia, Mulai dari Sekolah Dasar hingga Universitas

Aditya meneruskan, manusia prinsipnya akan selalu bertukar simbol sepanjang hidupnya. Akan tetapi, bagaimana simbol yang diberikan, termasuk oleh pengurus masjid kepada jamah, itu diberikan dengan tepat dan baik sehingga pesan pesan informasi sampai.

Muhammad Sufyan Abdurrahman, Dosen DPR, yang juga jadi pemateri menambahkan, digital public relations harus benar-benar diperhatikan karena naik/turunya sebuah pergerakan kemasjidan sangat ditentukan medium tersebut.

"Kita bisa mengajak dan mencuatkan gerakan di masjid kalau memerhatikan dengan benar bagaimana pesan digital dikirimkan ke masyarakat. Pengalaman saya, renov masjid 300 juta lebih bisa terkumpul dalam tiga bulan berkat penggunaan medium digital," tukasnya.

Baca Juga: Innalillahi, Kebakaran Besar Melanda Kawasan Tanah Abang Jakarta

Amu Sahiri mengungkapkan, saat ini dakwah digital telah menjadi keniscayaan. Hanya berbekal aplikasi digital, ratusan jamaah terkumpul, bukan hanya dari sebuah masjid, bahkan bisa sampai seluruh Indonesia.

"Karena itu saya berharap, kerjasama ini tidak berhenti sampai sini, ya. Bisa terus dikembangkan ke majelis taklim dan madrasah diniyah, atau juga diteruskan ke atas ke level MUI Kecamatan Sukajadi untuk periode ke depannya," katanya.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x