Ngeri! Seorang Guru SD Ditembak KKB Hingga Tewas, Disdik Minta Jaminan Keamanan ke Polda

- 9 April 2021, 06:52 WIB
Ilustrasi kelompok bersenjata.
Ilustrasi kelompok bersenjata. /Shutterbug75 / Pixabay

GALAMEDIA - Pada Kamis, 8 April 2021, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Sabinus Waker yang bermarkas di Kabupaten Intan Jaya kembali berulah.

KKB pimpinan Sabinus Waker membuat ulah di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.

Atas aksi KKB pimpinan Sabinus Waker tersebut menyebabkan seorang guru sekolah dasar meninggal dunia. Guru sekolah dasar itu bernama Oktovianus Rayo berusia 42 tahun. Ia meninggal dunia akibat luka tembakan ketika sedang menjaga kios di rumah.

Baca Juga: Ikatan Cinta 9 April 2021: Andin Cari Bukti Hubungan Elsa dan Riki, Angga Curigai Elsa

Menurut Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri, korban ditembak sebanyak dua kali oleh KKB.

Penyerang KKB pimpinan Sabinus Waker ini merupakan penyerangan yang tiba-tiba, karena kelompok tersebut tiba-tiba masuk ke dalam kios Oktavianus Rayo.

Kelompok tersebut menembak menggunakan senjata laras pendek, lalu mengenai rusuk kanan korban dan menyebabkan luka lubang tidak tembus.

Baca Juga: PT Pos Indonesia Buka Lowongan Untuk Lulusan Minimal D2, Cepat Tinggal 4 Hari lagi

Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua menyesalkan serta menyayangkan aksi penembakan yang menewaskan seorang guru sekolah dasar di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.

Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua, Christian Sohilait di Jayapura, Kamis, mengatakan langkah pertama yang diambil adalah melaporkan hal ini kepada Wakil Gubernur dan Sekda Papua.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 9 April 2021: Haduh! Elsa Bayar Teman Angga untuk Bungkam, Papa Surya Curiga

Setelah mendapatkan respons pihaknya akan segera mengambil beberapa langkah antisipasi agar tidak terjadi lagi.

"Langkah selanjutnya adalah berkoordinasi dengan jajaran Polda Papua untuk memberikan jaminan keamanan kepada guru-guru yang hingga kini masih berada di Beoga," tutur Christian dikutip Galamedia dari Antara.

Christian akan menginstruksikan untuk mengevakuasi guru-guru yang bukan warga setempat ke Timika, Kabupaten Mimika. Ia kemudian meminta agar para guru berkumpul di satu titik yang dianggap merupakan tempat yang aman.

Christian mengatakan bahwa ini bukan kejadian pertama tenaga pendidik tewas oleh Kelompok Kriminal Bersenjata.

Baca Juga: Ajax vs AS Roma, Srigala Ibukota Sukses Permalukan Tuan Rumah Sekaligus Balaskan Dendam

"Kami pikir guru tidak pernah ada masalah dengan TNI, Polri maupun Kelompok Kriminal Bersenjata manapun sehingga kami sangat mengutuk keras peristiwa ini," ungkapnya.

Christian juga menjelaskan dengan adanya penembakan ini membuat guru-guru yang bertugas di wilayah tersebut menjadi tidak nyaman. Yang ditakutkan adalah tenaga pendidik di daerah pedalaman lainnya akan menjadi takut karena keamanannya terancam.

"Kami berharap pihak kepolisian dapat segera mengungkap, mengejar dan menangkap pelaku pembunuhan atau penembakan tersebut agar tidak meresahkan warga dan tenaga pendidik di daerah setempat," tambahnya.

Christian lalu mengimbau tenaga pendidik yang bertugas di wilayah rawan konflik agar menjaga diri masing-masing, agar tidak menjadi korban selanjutnya.

Selain itu, ia juga meminta warga setempat membantu menjaga keamanan para guru tersebut karena guru membantu anak-anak belajar dan meningkatkan kualitas pendidikan sumber daya manusia Papua.***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x