Network
GALAMEDIA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim (Nadiem Makarim) diketahui baru-baru ini melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Pertemuan Nadiem Makarim dengan Megawati yang dilakukan pada Selasa, 20 April 2021 ini nampak kontras di tengah nama dirinya yang kini santer disebut bakal kena reshuffle.
Pertemuan dengan Megawati itu diumumkan Nadiem Makarim dalam akun Instagram miliknya @nadiemmakarim.
Baca Juga: Link Streaming Buku Harian Seorang Istri 21 April 2021: Dewa-Nana Naas Celaka, Pasha Bongkar Identitas Kevin
Dalam pertemuan yang disebutnya selama dua jam itu, ia membocorkan terkait topik pembicaraan dengan Presiden Indonesia kelima itu.
"Ngobrol dua jam sama Bu Mega, diskusi strategi mempercepat Merdeka Belajar dan Profil Pelajar Pancasila," ujarnya dilansir Galamedia Rabu, 21 April 2021.
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa dirinya banyak belajar dari pengalaman sang Ketua Umum PDIP itu. "Saya banyak belajar dari pengalaman beliau," pungkas Nadiem.
Merespons pertemuan Nadiem Makarim itu, berbagai komentar justru muncul dari warganet. Hal itu terlihat dari berbagai komentar yang dituliskan warganet di kolom komentar unggahan bos Gojek tersbut.
Baca Juga: Dewan Pers Kembali Akan Gelar Pelatihan dan Fasilitasi Uji Kompetensi Wartawan di 34 Provinsi
Berbagai spekulasi justru muncul, mulai dari anggapan bahwa Nadiem Makarim aman dari reshuffle, atau justru Nadiem kini sedang cari aman. "Calon aman dari reshuffle," ujar akun @qiansora
"Saya harap mas menteri aman dari reshuffle, menteri pendidikan terbaik," timpal akun @lare_mbayan.
Tak sedikit pula yang menyebut bahwa itu adalah 'jalan ninja' Nadiem Makarim agar terhindar dari reshuffle.
"Langkah tepat agar tidak di-reshuffle pa," ujar akun @doblehbad.
"Cie cari posisi aman," sindir akun @mawardi_saputra
Seperti diketahui, di tengah isu reshuffle yang kini bergulir di tataran istana, nama Nadiem Makarim disebut-sebut sebagai salah satu menteri yang bakal 'didepak' Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari kabinet Indonesia Maju.
Baca Juga: Keren! Rizal Ramli Berhasil Tembus Kandidat Potensial Presiden 2024, Pengamat Politik: Ada yang Cocok?
Terlebih, berbagai kebijakan Mendikbud yang justru memantik kritik dari berbagai pihak di tengah isu pergantian menteri tersebut.
Sebut saja polemik hilangnya frasa 'agama' dari draf Peta Jalan Pendidikan Nasional (PJPN) yang sempat membuat heboh beberapa waktu yang lalu.
Ditambah lagi polemik mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Bahasa Indonesia yang justru menjadi tidak wajib pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 57 Tahun 2021.
Kini blunder kian parah dengan hilangnya pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari dari kamus sejarah Indonesia.***
