Amerika Serikat Kritik China Terkait Puing-puing Roket Long March 5B di Atmosfer

- 9 Mei 2021, 14:32 WIB
Roket China Long March 5B jatuh pada hari Minggu, 9 Mei 2021.
Roket China Long March 5B jatuh pada hari Minggu, 9 Mei 2021. //Pixabay/WikiImages/

GALAMEDIA - Roket Long March-5B Y2 China dikabarkan masuk kembali ke atmosfer Bumi pada Minggu pagi.

Puing-puing Roket Long March-5B Y2 jatuh ke Samudra Hindia dekat kepulauan Maladewa atau maldives, tetapi sebagian besar sudah terbakar.

Hal itu laporkan dari Kantor Berita Xinhua, karena banyaknya masyarakat yang khawatir atas potensi bahaya jatuhnya roket bagi manusia.

Bagian dari roket itu mendarat di lokasi dengan koordinat di garis bujur 72,47 derajat timur dan lintang 2,65 derajat utara, kata Xinhua mengutip Kantor Teknik Luar Angkasa Berawak China.

Sementara dikabarkan, Roket Long March-5B Y2 tersevut membawa modul inti stasiun luar angkasa pertama China ke orbit, telah lepas landas dari provinsi pulau selatan Hainan pada 29 April 2021.

Baca Juga: Pesawat Sukhoi Superjet Menabrak Gunung Salak, Tewaskan 45 Orang Termasuk Jurnalis pada 9 Mei 2012

Dikutip dari Kantor Berita Kyodo, bagian inti roket itu kira-kira sepanjang 30 meter.

Komando Luar Angkasa AS mengatakan telah mengonfirmasi puing-puing roket masuk kembali ke Semenanjung Arab.

"Tidak diketahui apakah puing-puing itu berdampak pada tanah atau air," katanya dalam sebuah pernyataan dikutip Galamedia dari Antara.

Para ahli telah memperingatkan bahwa masuknya kembali yang tidak terkendali dapat menimbulkan bahaya, tetapi China mengatakan kemungkinan bahaya pada aktivitas penerbangan atau orang-orang di darat sangat rendah.

Sementara, China mengatakan sebagian besar komponen dihilangkan dan dihancurkan selama proses masuk kembali ke atmosfer.

Baca Juga: Mudik Dilarang, 245 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Hingga H-5 Lebaran

Amerika Serikat mengkritik pemerintah China karena tidak sepenuhnya mengelola kembalinya roket ke atmosfer.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan pekan lalu bahwa harus ada persyaratan untuk beroperasi dalam mode yang aman dan bijaksana bagi mereka yang melakukan aktivitas di luar angkasa.

The Global Times mengutip seorang analis yang mengatakan hanya sebagian kecil yang mungkin jatuh ke tanah, yang artinya akan berpotensi mendarat di daerah yang jauh dari aktivitas manusia atau di laut.

Klaim yang dilaporkan AS bahwa puing-puing roket akan terbang kembali di luar kendali dan dapat menyebabkan kerusakan jika menghantam daerah yang dihuni.

Roket itu adalah bagian dari dorongan China untuk menjadi salah satu kekuatan di bidang luar angkasa, yang berpotensi mengadu domba negara itu dalam persaingan ketat dengan Amerika Serikat.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x