Muhibbin Zuhri menjelaskan, bagi umat Islam, termasuk di dalamnya warga NU, kegiatan rukyat adalah ta'abbudi atau dalam rangka ibadah karena diperintahkan oleh nabi.
"Jadi, harus tetap dilaksanakan dengan sungguh-sungguh," ujarnya.
Menurut pihak PCNU, metode hisab tetap dipakai sebagai alat bantu dan referensi penting pada rukyatul hilal, seperti imkanur-ru'yah (kemungkinan dapat dilihatnya bulan) dengan data konjungsi, ketinggian bulan, dan sebagainya.
Kegiatan rukyatul hilal akan dihadiri pula Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang juga merupakan sebagai inisiator penentuan tempat rukyatul-hilal.
"Saat rukyat awal Ramadhan lalu beliau hadir untuk memberikan dukungan penunjukan tempat ini oleh Kementrian Agama dan Insya Allah sore ini, beliau sudah konfirmasi akan hadir juga, baik sebagai pengurus PCNU maupun sebagai wali kota," katanya.***