Network
GALAMEDIA - Menteri BUMN Erick Thohir memecat seluruh direksi Kimia Farma Diagnostika (KFD).
Kebijakan tersebut merupakan tindak lanjut kasus alat tes antigen bekas yang beberapa waktu lalu terjadi di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Dalam keterangan resminya, Erick mengatakan kasus Kualanamu merupakan persoalan yang harus ditindak serius.
Baca Juga: Petinggi Iran Hingga Negarawan AS Ramalkan Hal Mengejutkan Ini untuk Israel!
"Setelah melakukan pengkajian secara komperhensif, langkah (pemberhentian) ini mesti diambil. Selanjutnya hal yang menyangkut hukum merupakan ranah aparat yang berwenang," kata Erick dalam keterangan pers yang dilansir Galamedia pada Minggu (16 Mei 2021).
Menurut Erick, seluruh BUMN telah sepakat bertindak profesional sesuai core value, yaitu amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif.
Baca Juga: Program Kartu Prakerja Gelombang 17 Dibuka, Mulai 19 Mei 2021 Penyelenggara Kembali Salurkan Insentif
Kasus yang terjadi di Kualanamu menurut Erick tak mencerminkan core value yang telah disepakati seluruh BUMN.
"Karena sudah tak sejalan dengan core value tersebut, maka tidak memandang siapa dan apa jabatannya, kami persilakan untuk berkarier di tempat lain," katanya.
Selain itu, ia menyayangkan aksi perusahaan layanan kesehatan seperti Kimia Farma Diagnostik tersebut karena bisa mengurangi kepercayaan dari masyarakat.
Baca Juga: Bupati Bandung Ancam Tutup Total Lokasi Wisata Jika Ada Pengusaha yang Nakal
Erick menegaskan kualitas pelayanan menjadi hal yang tidak bisa ditawar lagi.
"Ini bukan langkah untuk menghukum tapi menegakkan dan memastikan bahwa seluruh BUMN mempunyai komitmen untuk melayani, melindungi dan bekerja untuk kepentingan masyarakat," tutupnya.***
