Disebutkan pula, saaat ini masih banyak warga yang mengungsi sehingga belum kembali ke kampung halamannya. Mereka tersebar di Timika, Nabire dan sejumlah wilayah lain.
Seiring itu, pendidikan masih sulit untuk diakses anak-anak di sana.
"Ada teman-teman yang di Hitadipa jadi guru di Hitadipa membuat sekolah sementara di Nabire itu ada," kata dia.
Baca Juga: Dipo Alam Pertanyakan Patung Bung Karno Banyak Dibangun di Gedung Tentara
Ia mengungkapkan, ada usulan yang dilontarkan oleh pemerintah daerah setempat untuk memfasilitasi sekolah di Sugapa. Namun, menurut Anam, hal itu bukan solusi karena akses kedua daerah jauh dan sulit.
"Jadi, ini memang pilihannya adalah mengosongkan dulu, baru masyarakat akan balik ke Hitadipa, baru anak-anak bisa sekolah di sana," katanya.
"Jadi, dimensi sekolahan ini sebenarnya tidak hanya soal anak-anak akses pendidikan, tapi soal rasa aman, rasa nyaman, masyarakat di sana hidup di wilayahnya sendiri, di tanah airnya sendiri," tandasnya.***