“Konsistensi kita kurang. Banyak intelektual-intelektual yang mungkin bisa sebagai pemimpin tidak memberikan contoh yang baik. Anda sebagai pemimpin, Anda harus loyal kepada sistem, loyal kepada jabatan yang kau lakukan. Kalau kau tidak memberikan contoh yang baik, lha, anak buahmu, rakyatmu gimana,” tuturnya.
Lebih lanjut, Luhut berpendapat, Indonesia beruntung memiliki presiden seperti Jokowi.
“Ya tapi kan kita untung ada seperti Pak Jokowi,” ucapnya.
Karena menurutnya Jokowi adalah pekerja keras dan bertanggung jawab. Sehingga Luhut menyebut Jokowi memiliki gaya kepemimpinan yang unik.
“Kita paling tidak, kita nggak nyontoh pemimpin yang nggak bener. Karena presidennya nggak maling, kita pun kan mikir-mikir mau maling, katakanlah begitu. Kenapa, malu dong. Pemimpinnya sederhana, kerja keras, maunya benar, tanggung jawab, mau cari dari mana kayak gitu. Berani? Kan saya tentara. Saya tahu, banyak mantan-mantan komandan saya. 'Wah, ini style-nya Pak Jokowi ya something'. Saya pernah ngomong gitu, 'Bapak harusnya masuk Kopassus,” tambah Luhut menjelaskan.
Koordinator satu ini pun kembali menegaskan Indonsia beruntung memiliki Jokowi.
“Menurut saya, bukan lumayan banget, kita untung ada seperti Pak Jokowi. Ke depan kita belum tahu bagaimana,” pungkasnya. ***