Demokrat dan Gerindra Saling Serang, Andi Arief Sentil Anak Buah Prabowo: Kader Demokrat Tidak Asal Bicara!

- 8 Juli 2021, 14:41 WIB
Politisi Partai Demokrat Andi Arief.
Politisi Partai Demokrat Andi Arief. //Antara/Achmad Zaenal//



GALAMEDIA - Kritik Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) berbuntut panjang.

Ibas menjadi bahan perbincangan imbas kritiknya soal penanganan Covid-19 di Indonesia, terlebih kondisi kasus yang kian meningkat saat ini.

Kritik Ibas lantas ditanggapi oleh salah satu koleganya di Komisi Vi DPR RI dari Partai Gerindra, Andre Rosiade.

Anak buah Prabowo Subianto itu menyebut bahwa lebih baik Ibas member kontribusi positif saja di Komisi VI dalam rapat ketimbang bicara di luar.

"Mengenai kritik Mas Ibas mengenai negara kita bisa jadi negara failed dalam menghadapi pandemi, saya sebagai sesama anggota Komisi VI DPR, tentu saya bisa sangat memahami kritik dan kegelisahan Mas Ibas," kata Andre kepada wartawan, Kamis, 8 Juli 2021.

Baca Juga: Indonesia di Ujung Tanduk, Fadli Zon: Tanpa Keputusan Luar Biasa, Krisis Kian Panjang dan Banyak Korban

"Saya sebagai sesama anggota komisi VI, saya mengajak Mas Ibas untuk hadir dalam rapat-rapat di Komisi VI dengan mitra-mitra kita. Hadir ini bisa hadir secara fisik maupun secara virtual," lanjut Ketua DPD Gerindra Sumbar itu.

Ia mengatakan bahwa Ibas dapat memberikan kontribusi dalam rapat dengar pendapat (RDP) di Komisi VI dimana bermitra dengan Kemendag, Kementerian Investasi, dan Kementerian BUMN.

"Untuk BUMN, Mas Ibas bisa memberikan masukan bagaimana BUMN farmasi kita bisa meningkatkan pelayanan vaksin kepada masyarakat,"

"Lalu soal produksi obat-obat dan juga vitamin yang dibutuhkan untuk hadapi pandemi ini,lalu juga bisa mendorong dalam rapat, agar holding BUMN rumah sakit, yaitu Pertamedika IHC untuk menambah kapasitas tempat tidur dan ICU, untuk lebih maksimal melayani masyarakat. Termasuk juga mendorong BUMN menyediakan oksigen," tutur Andre.

Menanggapi hal itu, Ketua Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief angkat bicara.

Andi Arief mengatakan bahwa setiap komentar atau kritik yang muncul dari kader-kader Partai Demokrat tidak asal bicara.

"Kader Partai Demokrat tidak asal bicara. Kami diskusi rutin dg para ahli ekonomi, ahli kesehatan dll," katanya.

Selanjutnya dia meminta agar Andre Rosiade untuk sadar (aware) mengingat pertambahan kasus yang kian meningkat saat ini.

"Memutuskan utk ingatkan bahaya sebagai negara gagal punya dasar kuat, bayangkan kalau puncak pandemi kasus menimpa di atas 700 ribu per hari? Bro @andre_rosiade harus aware dg ini," tegasnya.

Sebelumnya Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas memberikan peringatan kepada pemerintah soal penanganan Covid-19 di Tanah Air.

Baca Juga: Soal Usulan RS Khusus DPR dan Pejabat, Ernest Prakasa Beri Sindiran: Anggota DPR Jangan Sampe Berguguran

Ibas mempertanyakan kapan Indonesia dapat keluar dari pandemi Covid-19 yang kian hari justru semakin melejit angka kasusnya.

"COVID-19 makin 'mengganas'. Keluarga, sahabat dan di lingkungan kita banyak yang terpapar bahkan meninggal dunia. Sampai kapan bangsa kita akan terus begini?" kata Ibas, dilansir dari akun Twitter Fraksi Partai Demokrat DPR RI Rabu, 7 Juli 2021.

Selanjutnya kata dia, ia tak ingin negara Indonesia disebut sebagai 'bangsa gagal' atau 'failed nation'.

"Jangan sampai negara kita disebut sebagai 'failed nation' akibat ketidakmampuan negara selamatkan rakyatnya," katanya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x