Tunggu Restu WHO, Indonesia Ingin Kembangkan Vaksin DNA

- 31 Juli 2021, 07:15 WIB
Lambang WHO.
Lambang WHO. //Pixabay/Padrinan

"Agar penentuan manufacturing global hub teknologi ini bisa dilakukan di Indonesia," tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, BGS juga mengatakan testing, tracing dan isolasi yang saat ini merupakan salah satu kelemahan dalam penanganan pandemi Covid-19 yang angkanya di bawah rata-rata.

"Mengenai testing tracing dan isolasi. Ini merupakan salah satu titik kelemahan kita. Vaksinasi sudah lumayan. Testing tracing isolasi masih di bawah rata-rata negara yang memang naik," katanya.

Baca Juga: Heboh Influencer Terima Vaksin Dosis Ketiga, Begini Respons Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria

Dia mengaku butuh bantuan, supaya bagaimana testing yang dilakukan sesuai dengan kaidah epidemiolog. Yang pasti saat screening dilakukan tak hanya sebatas kepentingan tertentu seperti tes untuk orang-orang yang akan bertemu untuk suatu keperluan.

"Tapi berdasarkan kaidah untuk identifikasi. Ada orang kena kita lakukan pelacakan. Disiplin testing tracing ini sangat jauh dari standar," ujarnya.

Diakuinya pula, yang paling sulit adalah bagaimana protokol kesehatan di lakukan. Untuk itu, pemerintah juga mengaku butuh sosiolog yang bisa melakukan pendekatan di masyarakat.

"Saya yakin Universitas Airlangga punya. Bagaimana bisa mengajak, mengimbau, agar selalu pakai masker, jaga jarak dan mengajari mereka ini adalah penyakit yang bukan konspirasi," pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x