Bela Pemerintah, Teddy Gusnaidi Sebut Semua Orang yang Kritik Pengecatan Pesawat Kepresidenan, Sakit Jiwa!

- 4 Agustus 2021, 11:35 WIB
Teddy Gusnaidi.
Teddy Gusnaidi. /Instagram.com/@teddygusnaidi


GALAMEDIA – Pengecatan pesawat Kepresidenan Republik Indonesia-1 atau BBJ 2 tengah ramai diperbincangkan.

Bukan tanpa sebab, menurut pengamat penerbangan Alvie Lie Ling Piao, biaya untuk mengecat ulang sebuah pesawat setara jenis B737-800 berkisar antara US$ 100 hingga 150 ribu (Rp 1.4 hingga 2.1 miliar).

Alvin sendiri mengaku heran karena di masa pandemi seperti ini, pengecatan tetap dilakukan. “Hari gini masih aja foya-foya ubah warna pswt Kepresidenan,” katanya melalui akun Twitter pribadi @alvinlie21 Senin, 2 Agustus 2021.

Baca Juga: Fantastis! 3 Pesawat Kepresidenan Bakal Dicat Ulang di Tengah Pandemi, Roy Suryo: AMBYAR!

Dia juga mengungkap biaya fantastis dan tak lupa menyebut (mention) akun resmi Kemensetneg RI, Setkab hingga akun Twitter Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Biaya cat ulang pswt setara B737-800 berkisar antara USD100ribu sd 150ribu Sekitar Rp.1,4M sd Rp.2.1M @KemensetnegRI @setkabgoid @jokowi,” pungkasnya.

Tak butuh waktu lama, cuitan Alvin mendadak viral dan menjadi sorotan sejumlah tokoh nasional. Salah satu yang menyorotinya adalah politikus Partai Demokrat, Yan Harahap.

Dia menilai, rezim saat ini bermental pemboros. Menurutnya, kalau memang direncanakan sejak 2019 lalu, hal ini tetap bisa ditunda sampai keadaan bangsa membaik.

Baca Juga: 7 Tips dan Trik, Membuat Baju Licin Tanpa Perlu Disetrika, Hemat Listrik dan Tenaga

Sehingga Yan menyebut bahwa pemerintahan tidak punya sense of crisis di saat rakyat lebih membutuhkan.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x