Kolaborasi, Vaksinasi SMAN 8 Target 1.500 Orang Sehari

- 8 Agustus 2021, 20:15 WIB
aksinasi massal di SMAN 8, di Jalan Solontongan, Kota Bandung, Minggu (8/8/2021). (Foto: Rizal/Biro Adpim Jabar)
aksinasi massal di SMAN 8, di Jalan Solontongan, Kota Bandung, Minggu (8/8/2021). (Foto: Rizal/Biro Adpim Jabar) /

Atalia mengapresiasi kedatangan anak sekolah untuk divaksin. Seperti diketahui vaksinasi anak 12-18 sudah diperbolehkan dan dijalankan di Indonesia. Ia berharap semakin banyak orang tua yang mengajak anaknya untuk divaksin di sekolah- sekolah. Begitu pun sebaliknya, anak mengajak orang tua divaksin di sekolah.

"Target kita saat membuka (vaksinasi) untuk anak sekolah sesungguhnya agar mereka menginspirasi dan mengajak anggota keluarganya terutama orang tua agar mau divaksin,” ungkap Atalia.

Baca Juga: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Puji-puji Anak Muda: Di sinilah Tampak Masa Depan Indonesia

Tantangan terbesar dalam sosialisasi dan edukasi masyarakat adalah misinformasi, disinformasi, serta hoaks terpihal vaksin yang disebarkan pihak tidak bertanggung jawab. "PR kita masih ada penolakan, masih ada ketidakpercaayaan,”sebutnya.

Jabar sendiri memiliki pekerjaan berat karena harus memvaksin 70-80 persen dari 50 juta jiwa pendududk atau sekitar 37 juta jiwa. Saat ini jumlah warga divaksin masih di bawah 10 juta atau sekitar 16 persen. Jabar memiliki waktu lima bulan lagi untuk capai target. Dukungan dari berbagai pihak akan sangat berarti.

Selain kolaborasi, Pemda Prov Jabar terus berusaha mengamankan stok vaksin. Sebab secara jumlah penduduk terbesar di Indonesia, Jabar berbeda dengan daerah lain.

"Saat ini kami mendorong lobi-lobi dengan pusat agar bagaimana vaksin untuk di Jabar bisa disegerakan. Karena tentu saja jumlah penduduk Jawa Barat yang mungkin berbeda dengan wilayah-wilayah lain," kaya Atalia.***

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah