Network
GALAMEDIA - Pada Minggu, 15 Agustus 2021, politikus Partai Gerindra Fadli Zon membuat polling melalui akun media sosial Twitter miliknya @fadlizon.
Dalam polling tersebut, Fadli meminta respons warganet terhadap keberadaaan BPIP atau Badan Pembina Ideologi Pancasila.
Ia memberi pilihan setuju dan tidak setuju terkait pembubaran BPIP .
"Sdh lama tak lakukan polling di twitter. @BPIPRI dibubarkan?" cuitnya yang dikutip Galamedia dari akun @fadlizon.
Baca Juga: Faldo Maldini Sebut Mural Jokowi Melawan Hukum, Ulil Abshar: Ini Masih Muda Kok Ngomong Begini, Aneh Banget!
Hingga saat ini, sudah 5.123 votes yang diberikan warganet dan 96% di antaranya setuju BPIP dibubarkan.
Polling yang dibuat Fadli itu buntut protes yang dilontarkan sejumlah pihak terkait lomba menulis yang diselenggarakan BPIP.
Diberitakan sebelumnya, BPIP mengumumkan kegiatan lomba menulis artikel dalam rangka Hari Santri Nasional.
Hal yang menjadi kontroversi dari lomba tersebut adalah tema yang diusung, 'Hormat Bendera Menurut Hukum Islam' dan 'Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam'.
Baca Juga: Harga Emas Pegadaian Terbaru Hari Ini 15 Agustus 2021: Antam dan UBS Naik Signifikan
Tema tersrbut dinilai menyangkutpautkan nasionalisme dengan agama dan tak sedikit yang menilainya diskriminatif.
Fadli yang juga anggota DPR RI pun akhirnya melayangkan kritik. Ia mengatakan tema tersebut menunjukkan dangkalnya pemahaman BPIP dalam memahami Islam dan Pancasila.
Ia juga mengatakan lomba tersebut produk Islamophobia akut karena seolah menuduh Islam mempermasalahkan hal tersebut.
"Tema lomba BPIP ini menunjukkan betapa dangkalnya BPIP memahami Islam dan Pancasila," tulis Fadli.
Baca Juga: Kaisar Naruhito Ungkap Penyesalan Jepang di Masa Perang, Berharap Tak Terulang Kembali
"Ini produk Islamophobia akut dan cenderung menuduh Islam mempermasalahkan hormat bendera dan lagu kebangsaan Indonesia Raya," katanya yang dikutip Galamedia dari akun sama.
Pemilik Fadli Zon Library ini pun meminta BPIP untuk segera mengganti tema lomba agar tidak memecah belah bangsa.
"Segeralah ganti tema agar tdk memecah belah bangsa," pungkasnya.***
